fbpx
Connect with us

Sosial

Mengenal Sosok Evan Pratama, Drifter Wahid Berkelas Internasional Yang Ternyata Punya Darah Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Siapa tak kenal Evan Pratama, drifter atau pembalap muda asal Indonesia yang telah menorehkan banyak prestasi di kancah nasional hingga Internasional. Namun siapa sangka, dibalik ketenaran namanya, tak banyak yang tahu bahwa pria berpostur tinggi besar ini merupakan pemuda Gunungkidul tepatnya di Desa Wonosadi, Kecamatan Ngawen.

Kepada wartawan pidjar.com Evan bercerita, meski ia kelahiran Jakarta dan menetap disana, namun ibunya merupakan warga asli Gunungkidul sedangkan ayahnya seorang warga negara asing. Bahkan, hasil dari kesuksesannya ia sudah bangun rumah sendiri di Desa Beji, Kecamatan Ngawen.

"Rumah kadang ditempati ibu, kadang juga aku ada. Aku sering bolak balik Jakarta Gunungkidul," katanya saat dihubungi pidjar.com, Minggu (18/02/2018).

Pemuda kelahiran 5 Agustus 1994 ini mengatakan, baginya Gunungkidul mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jika dulu warganya susah mendapatkan air bersih, kini dengan adanya teknologi yang semakin canggih, air tidak sulit lagi didapatkan. Selain itu, perkembangan wisata pun tak kalah menarik hingga lebih dikenal masyarakat luas.

"Meski lahir dan menetap di Jakarta, saya sering juga ke Gunungkidul, merasakan perkembangannya dari saya kecil sampai sekarang. Saya senang melihat Gunungkidul berkembang," papar Evan.

Berita Lainnya  Ini Tiga Pasang Dimas-Diajeng Yang Wakili Gunungkidul

Menjadi seorang drifter nasional, diaku Evan, karena keberuntungan yang bagus selalu menyertai langkahnya. Selama hampir 7 tahun bergelut di dunia balap, tak lepas dari upaya, kerjasama, dan relasi yang sudah dikenalnya di industri balap Indonesia. Berkat beberapa temennya, seperti akbar rais (drifter nasional), adhi sardjan (pemilik bengkel k18) ramananda (pemilik bengkel exclusive auto), amandio (achilles drift team) dan lucky reza (pertamax motorsport) yang tak pernah dilupakan dalam membantu Evan dari awal hingga sekarang.

"Kalau kata orang orang, saya sangat beruntung karena memulai dan sekarang meneruskan dengan beberapa orang-orang yang karakternya kuat dan luar biasa yang ada di sekeliling saya," cerita Evan.

Berita Lainnya  Stop Sementara Kegiatan Politik, Kader Demokrat Pilih Fokus Bagi-bagi Hand Sanitizer dan Semprot Disinfektan

Awal mula ia meniti karir menjadi drifter adalah saat bangku kelas 1 SMAnya terselesaikan, ia langsung mengambil foundation kuliah di Raffles Design Singapore. Tahun 2011 ia dihadapkan oleh dua pilihan terberat antara melanjutkan sekolah atau memulai karir balap. Meski pada akhirnya balapan menjadi pilihannya hingga sukses sampai saat ini.

"Jujur saja kebetulan orangtua saat itu tidak terlalu mendukung, tapi cukup direstui," kata pria yang pernah bersekolah di SMA Global Jaya Internasional School Tangerang.

Menjadi pembalap pun bukan angan-angan belaka bagi seorang Evan. Berada di lingkungan dan budaya otomotif yang kuat di sekitarnya, membuat keinginan menjadi pembalap semakin bergairah. Belum lagi banyak pihak dan sponsor yang mendukung untuk membuatnya masuk di dunia balap.

"Dari awal saya balapan sampai sekarang nggak lepas dari nama sponsor. Mobil pertama yang saya beli pun dari uang saku dan bantuan teman-teman. Alhamdulillah banyak yang mendukung," ujar dia.

Berita Lainnya  Manfaatkan Lahan Sempit Untuk Bercocok Tanam, Pemkab Dampingi Ratusan Kawasan Rumah Pangan Lestari

Evan memulai kompetisi drifting di tahun 2012, berbarengan saat memulai balap touring di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berbagai ajang balap pun diikuti mulai dari Pertamax Super Drift Wonosari, Kejurnas, hingga Pro Asian Drift GP Indonesia. Deretan prestasi sudah didapatkannya sejak tahun 2012 hingga 2017. Terakhir, juara I ISOM ETCC 3000 Promotion Round 6 Sentul.

Di akhir wawancara, ia menitip pesan kepada pemuda Indonesia khususnya yang ada di Gunungkidul bahwa apapun yang dilakukan, selama ditekuni dengan giat dan niat pasti akan sukses nantinya. Apabila di tengah jalan menemui kendala yang dapat mematahkan semangat, Evan berharap agar rintangan itu bisa dilawan.

"Banyak yang saya lakukan dan banyak jalan yang saya pilih untuk mencapai disini. Selalu bersyukur dan pantang menyerah karena Insya Allah semua akan ada waktunya," ucapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler