Sosial
Paham Childfree Mulai Masuk Gunungkidul, Pasangan Yang Tak Mau Direpotkan Oleh Anak
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa waktu terakhir ini, menyebar istilah childfree. Adapun childfree adalah keputusan seseorang untuk tidak mau memiliki anak dengan berbagai pertimbangan. Di Gunungkidul sendiri dalam pendataan yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul, fenomena ini sudah dijumpai di masyarakat.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan KB Gunungkidul, Muhammad Amirudin, mengungkapkan, berdasarkan pendataan keluarga yang dilakukan pada tahun 2021, ditemukan keluarga yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Selain itu sebagian keluarga juga ditemukan memilih hanya ingin mempunyai satu anak saja.
“Kelompok keluarga yang hanya ingin punya satu anak itu pernah diteliti di Kapanewon Panggang oleh PSKK UGM,” jelas dia, Minggu (03/07/2022).
Terkait keluarga yang hanya ingin memiliki satu anak, menurutnya ada sisi positif yang dapat dijadikan kajian lebih mendalam. Ia mencontohkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh PSKK UGM itu, menunjukkan alasan mengapa keluarga hanya ingin memiliki satu anak yaitu agar dalam pendidikannya lebih maksimal.
“Secara umum biasanya itu dari keluarga miskin, kecenderungannya punya banyak anak. Tapi yang di Panggang justru yang pengen satu anak itu banyak dari kalangan keluarga miskin. Dan yang menjadi perhatian peneliti itu alasannya karena ingin anaknya terdidik lebih baik dari mereka,” imbuh Amirudin.
Ia menambahkan, terkait keluarga yang memilih tidak memiliki anak menurutnya karena alasan karir orangtua. Terkait sebaran dan jumlahnya, ia mengatakan jika presentasenya masih cukup kecil dibandingkan dengan keluarga yang lebih memilih memiliki dua anak.
“Jadi ketika sudah enjoy dengan pekerjaan kenapa harus direpotkan dengan anak, biasanya seperti itu. Tapi untuk kalangan childfree di Gunungkidul belum diteliti secara khusus, yang sudah itu baru keluarga yang memilih memiliki satu anak itu,” terangnya.
Ketika semakin banyak keluarga yang memilih memiliki anak satu atau bahkan tidak memiliki anak akan berdampak pada laju pertumbuhan penduduk. Ia menyebut jika hal ini cukup berbahaya karena dapat menurunkan angka total kelahiran sehingga keberlangsungan manusia mengarah ke kepunahan.
“Itu menjadi catatan bagi kita ternyata nilai-nilai itu sudah ada di masyarakat Gunungkidul. Sekarang misalnya meluas sampai presentase tertentu nanti kan dari segi keberlangsungan manusia berbahaya,” jelas Amir.
“Kalau presentase memang kecil, itu memang unik. Yang childfree itu kan baru muncul belakangan ini, kalau yang memilih anak satu ini sudah cukup lama munculnya,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik1 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik2 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
event4 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
Politik2 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi