fbpx
Connect with us

Sosial

Disambut Gegap Gempita Sepulang Dari Jakarta, Sugeng Selesaikan Perjalanan Sebarkan Virus Pemilu Damai

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjelang Pemilu 2019, keterlibatan semua kalangan untuk menjaga netralitas dan kondusifitas agar tidak terjadi gesekan di kalangan masyarakat memang sangat diperlukan. Banyak yang berharap bahwa gelaran Pemilu maupun Pilpres ini bisa berlangsung aman dan tidak mengganggu persatuan di kalangan masyarakat.

Beragam cara telah dilakukan oleh para instansi terkait untuk menjadikan Pemilu 2019 menjadi pemilu bersejarah dan damai. Seperti yang dilakukan oleh seorang laki-laki warga Wediutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu ini. Ia nekat meluangkan waktu dan tetangganya berjalan kaki dari Gunungkidul menuju Jakarta tepatnya kantor KPU Pusat demi menyuarakan Pemilu damai 2019.

Ia adalah Sugeng Wastono (38) yang menempuh perjalanan ratusan kilometer hanya dengan berjalan kaki. Kegiatan ini dilakukan demi menyuarakan pemilu damai di seluruh daerah yang ia lintasi mulai dari Gunungkidul hingga sampai di kota Jakarta tepatnya di Kantor KPU Pusat. Dorongan pada masyarakat untuk lebih berpikiran luas, netral dan tidak mudah percaya pada isu yang beredar ia lakukan demi persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya masyarakat Gunungkidul.

Mendekati hajatan besar pemilihan umum Presiden Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Daerah, dan DPD, suasana panas pada masyarakat mulai terjadi. Isu-isu yang menjatuhkan elektabilitas pasangan satu sama lain tentunya dapat menimbulkan keresahan. Maraknya isu-isu yang beredar ini tentunya membuat masyarakat banyak dibuat bimbang dengan kabar yang terus beredar luas ini. Ia meminta masyarakat untuk berfikir sesuai dengan kemantapan diri sendiri tanpa harus takut dengan tekanan yang ada.

Berita Lainnya  Hujan Belum Merata, Sri Purnomo Kembali Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Warga Gunungkidul

“Di setiap kali bertemu dengan orang di jalan saya selalu tanya sudah kah menentukan pilihan. Jangan sampai hak suara yang dimiliki tidak digunakan, ya hanya berbicara sekilas saja tidak terpaku pada politik,” kata Sugeng saat ditemui di Setda Gunungkidul usai penyambutan kedatangannya, Rabu (27/03/2019).

Perjalanan dari Gunungkidul untuk sampai di KPU Pusat ia tempuh selama 16 hari terhitung dari Kamis (07/03/2019) silam. Dari pagi sampai malam ia terus berjalan sembari sesekali menyapa dan berbincang pada masyarakat di kota-kota yang ia lintasi untuk berdiskusi mengenai politik yang damai tanpa mencederai persatuan dan kesatuan bangsa. Waktu yang cukup lama memang, pasalnya ia harus selalu beristirahat untuk menjaga kondisi tubuhnya.

Hari semakin hari tentu membuat tubuhnya semakin merasakan lelah. Namun lelahnya itu ia tepis dengan semangat yang kuat demi masyarakat Gunungkidul maupun bangsa Indonesia. Selama itu harus beristirahat di setiap kota yang dilalui. Total ada 16 kali ia terhenti untuk sekedar beristirahat dan mengendorkan otot-ototnya yang mulai berontak akibat berjalan cukup jauh.

Berita Lainnya  Inovatif, Kelompok Putri 21 Olah Singkong Jadi Beras

“Ternyata dari sekian banyak orang yang saya temui ya ada yang sudah punya pilihan capres nomor satu atau nomor dua. Beragam pula pendapat mereka, penilaian-penilaian terhadap paslon masing-masing. Bahkan ada pula yang belum tahu sama sekali,” kata dia.

Istirahat terlama yang dilakukan oleh Sugeng adalah di Indramayu, selain untuk memulihkan tenaga juga untuk sharing bersama dengan teman-teman Pemuda Pancasila di lintas daerah. Di Indramayu sendiri sekitar 2 hari 3 malam untuk memulihkan kondisi fisiknya. Dalam perjalanan longmarch ini ia tidak sendiri, ada satu mobil berisi beberapa relawan Pemuda Pancasila yang ikut untuk mengawal dan memberikan kebutuhan Sugeng.

Pria yang kesehariannya menjadi penjual Bakmi Jawa ini memiliki tekad yang tangguh. Segala kondisi cuaca tidak ia hiraukan demi tercapainya misi yang menjadi tekadnya. Dukungan dari keluarga kecilnya terus mengiringi perjalanan Sugeng sampai di Kantor KPU Pusat. Sambutan Pemuda Pancasila di masing-masing kota juga sangat luar biasa, dukungan penuh mulai dari memberi makanan, support, doa dan beberapa lainnya juga menambah semangatnya.

Bapak satu orang anak ini tiba di Jakarta pada Jumat (21/03/2019) silam. Kemudian selepas adanya pertemuan dengan komisioner KPU untuk menyampaikan tujuannya itu, kemudian ia bertolak ke Gunungkidul. Pada Selasa (26/03/2019) malam ia tiba di Yogyakarta bersama rekan-rekannya dan kemudian disambut oleh para anggota Pemuda Pancasia. Selanjutnya pada Rabu siang tadi ia dikawal oleh puluhan pemuda berseragam atribut Pemuda Pancasila untuk bertemu dengan Bupati Gunungkidul atas berhasilnya misi yang ia lakukan.

Berita Lainnya  Semburan Air Misterius di Semin Dapat Perhatian, Pemkab Akan Terjunkan Tim Peneliti Khusus

“Ada kepuasan tersendiri jika berhasil melakukan keinginan. Ini semua demi persatuan dan kesatuan masyarakat, saya kira semua bebas menyerukan upaya yang akan dilakukan untuk menjaga kondisi di wilayah terlebih mendekati pemilihan umum,” tambah dia.

Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul Badingah sangatlah mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Sugeng. Siang tadi penyambutan bersama Pemuda Pancasila dan masyarakat dilakukan untuk mengapresiasi inisiatif yang dilakukan. Sebuah piagam juga diberikan pada Sugeng Wahono. Ia berharap kegiatan yang dilakulan dapat menginspirasi pemuda-pemuda lainnya dalam menjaga kondusifitas daerah. Meski diketahui masyarakat Gunungkidul pada umumnya guyup rukun dan mengedepankan kekeluargaan.

“Dengan aksi yang dilakukan ini juga sebagai bentuk mas Sugeng untuk mengenalkan Kabupaten Gunungkidul yang guyup rukun. Ini patut dicontoh dan diapresiasi,” ucap Bupati.

Bupati menekankan pada masyarakat untuk lebih mantap dan mengedepankan asas dalam pemilu. Tanpa adanya gesekan atau hal-hal lain yang dapat memperkeruh suasana.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler