Connect with us

Pemerintahan

Puluhan Ribu Masyarakat Gunungkidul Derita Permasalahan Sosial, Gerakan Kesetiakawanan Perlu Digaungkan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tidak dipungkiri jika Kabupaten Gunungkidul masih memiliki pekerjaan rumah pelik yang harus diselesaikan. Salah satu yang utama adalah permasalahan sosial yang berkaitan dengan kesejahteraan, kemiskinan dan maupun beberapa kesenjangan sosial lainnya. Pengentasan permasalahan sosial ini menjadi salah satu tugas berat bagi Dinas Sosial Gunungkidul. Sejumlah unit kerja pun telah dibentuk untuk menginventarisir maupun menemukan solusi terhadap permasalah sosial yang terjadi. Dalam tugas berat itu, peran serta dari masyarakat sangat penting dalam menunjang kebijakan yang digagas pemerintah.

Bedasarkan data yang menjadi acuan pemerintah daerah, khususnya Dinas Sosial, masih banyak kalangan masyarakat Gunungkidul yang masuk dalam golongan lansia terlantar, kaum disabilitas, anak terlantar, keluarga kurang mampu dan beberapa kategori lainnya. Perhatian dari semua pihak baik pemerintah serta masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk mengentaskan permasalahan ini.

Dalam hal ini, nantinya ratusan petugas dari akan disebar ke daerah-daerah untuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang masuk dalam kategori lansia, disabilitas, kurang mampu (miskin), dan beberapa golongan lainnya tersebut. Di tingkat bawah nantinya akan dilakukan upaya penyelesaian dibantu oleh pemerintah jika sekiranya tidak ada titik temu yang disepakati.

Berita Lainnya  Gaji ke-13 Untuk ASN Dicairkan, Sedot Anggaran Hingga 37 Miliar

“Ini sangat perlu dilakukan untuk menekan banyaknya permasalahan sosial di Gunungkidul, kepedulian terhadap sesama perlu ditingkatkan kembali,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi, Dinas Sosial, Purnomo Sulistyo, Rabu (21/11/2018) siang.

Dirinya menyadari, kepedulian terhadap sesama di era sekarang ini sudah luntur dengan sifat individualisme yang tinggi. Sehingga dalam memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ini diharapkan menjadi tonggak bagi masyarakat Gunungkidul memupuk rasa keperdulian terhadap sesama dan bersama bahu membahu mengatasi permasalahan tersebut. Sedikit perhatian saja tentu akan mengubah cara pandang dan perilaku dari orang yang membutuhkan.

“Data yang kami miliki mereka yang masuk dalam kategori lansia, disabilitas dan kategori lainnya masih cukup tinggi. Lebih dari 2000 orang per kategori, ini perlu adanya perhatian khusus tentunya,” imbuh dia.

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial ini mengambil tema yang sesuai dengan kondisi di Gunungkidul yaitu restorasi sosial di mana sekarang ini kondisi kearifan lokal, sikap gotong royong, solidaritas perlahan mulai luntur. Memupuk kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan hal ini lah yang masih perlu digemakan ulang.

Berita Lainnya  Segera Dioperasikan, RSUD Saptosari Diproyeksikan Jadi Lokasi Isolasi Pasien Corona

“Hanya sebagian saja sebenarnya. Tapi perlu segera diperhatikan. Jadi kita harus membuka pandangan, apa yang dibutuhkan atau dikeluhkan dan kondisi sekitar, kita harus peka,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini pula dikukuhkan juga Komda Lansia yakni Immawan Wahyudi, yang akan menaungi dan langsung bergerak dengan jajaran pejabat lainnya dalam penyelesaikan permasalahan sosial di Gunungkidul. Sehingga daerah ini menjadi daerah yang lebih maju, dan dapat menuntaskan permasalahan sosial yang ada.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan sangat mengapresiasi kinerja pekerja sosial di Gunungkidul. Pasalnya beberapa permasalahan langsung ditindaklanjuti agar nantinya masyarakat langsung mendapatkan pelayanan yang prima. Dari pemerintah juga terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dalam kepada masyarakat.

Berita Lainnya  Pemerintah Dorong Percepatan Persiapan Lahan Jelang Musim Tanam Pertama

“Pemberdayaan pada masyarakat juga harus dilakukan. Agar nantinya segala macam permasalahan khususnya ekonomi dapat terselesaikan. Tidak hanya yang muda, tapi lansia juga dilibatkan untuk mengusir kejenuhan dan mengisi hari tua mereka,” tutur dia.

“Segala bentuk yang berkaitan dengan sosial akan kami dukung. Agar Gunungkidul menjadi lebih maju lagi. Solidaritas, tolerasi juga perlu diterapkan, kita warga Gunungkidul tentu terkenal dengan gotong royong dan kekeluargaan jadi jangan sampai terkisis atau terlupakan,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler