fbpx
Connect with us

Sosial

Goa Maria Tritis, Dulu Dianggap Angker Tapi Kini Jadi Tempat Ziarah Favorit

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gunungkidul tidak hanya menyimpan objek wisata pantai yang indah. Namun di Kabupaten Gunungkidul terdapat pula wisata rohani yang cukup diminati, salah satunya adalah Gua Maria Tritis. Gua yang terletak di Padukuhan Bulu, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan ini merupakan sebuah gua alami yang kini diubah menjadi tempat ziarah dan berdoa bagi umat Katholik. Goa ini memiliki perpaduan pesona keindahan yang alami serta suasana religi yang sangat kental.

Tak heran apabila sejak lama, Goa Maria Tritis memiliki magnet yang unik untuk menarik rombongan peziarah. Dengan berkunjung ke goa ini, pengunjung selain bisa berdoa, juga dapat menikmati keindahan alami yang terletak pada stalagmit dan stalaktit aktif.

Untuk mencapai lokasi gua ini, wisatawan setidaknya harus menempuh jarak kurang lebih 55 kilometer atau melakukan perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam dari pusat Kota Jogja.

Berita Lainnya  Totalitas Bohe Untuk Jadi Drummer Papan Atas Indonesia, Rela Tinggalkan Sekolah Formal Demi Tekuni Musik

Menurut penuturan warga, sebelum gua ini dikenal seperti sekarang, gua tersebut konon dipercaya merupakan tempat yang angker sehingga tak ada seorang pun yang berani memasuki gua ini.

Sedikit mengilas balik, dahulu tempat ini memang tak terawat dan dipenuhi oleh tumbuhan liar. Situasi kemudian berubah pada tahun 1974, ketika itu seorang anak SD bernama Sanjaya Giring memberitahukan kepada Romo AL Hardjasudarma SJ perihal Goa tersebut. Sanjaya mengatakan bahwa ada sebuah gua yang indah di dekat rumahnya namun dengan keadaan terbengkalai.

Penuturan Sanjaya ini lantas membuat tertarik sang Pastur untuk berkunjung. Benar saja, aaat melihat keindahan gua yang begitu alami ini, Romo Hardja langsung jatuh cinta. Pada tanggal 30 September 1977, Romo Zahnweh SJ yang dibantu dengan Romo Karta Sudarma Pr secara resmi menjadikan gua ini sebagai tempat ziarah dan berdoa bagi umat Katolik.

Berita Lainnya  Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Tahun Ini Diusulkan Terima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Dari Pemerintah Pusat

Namun demikian, goa religi umat Katolik ini juga sering dikunjungi oleh umat beragama lainnya. Meski hanya sekadar berwisata dan ingin tahu mengenai Gua Maria Tritis.

Seorang pengunjung, Destya Marga Feradila (21) menuturkan, ia sudah dua kali berziarah ke tempat ini. Ia merasakan kedamaian saat berdoa di dalam Goa. Suasana sejuk dan sepi membuatnya lebih khusuk dalam berdoa. Sehingga tak heran, ia masih ingin terus datang dan berdoa lagi di Goa Maria Tritis.

“Sudah ke dua kali ke tempat ini, rasanya memang sejuk dan tenang sekali,” ucap Destya, Minggu (16/01/2022).

Dirinya menyebutkan, sudah beberapa gua ziarah yang ia kunjungi, namun ia berpendapat bahwa Gua Maria Tritis ini lah yang menurutnya paling alami. Dengan disuguhkan pemandangan alam yang sangat indah, suara burung berkicau, bersama dengan suara angin yang berhembus dan gemericik air alami.

Berita Lainnya  Rusak Rumah Saat Tagih Hutang, Petugas Koperasi Plecit Dikepung dan Dimassa Warga

“Guanya bener-bener asli, suasananya hening, asri, berselimut udara perbukitan yang sejuk. Waktu saya berdoa rasanya sangat nyaman dan khusyuk sekali,” jelas dia.

Adapun pada masa pandemi saat ini pengunjung seakan tidak pernah surut. Hanya saja mungkin tidak sebanyak dulu. Kini untuk mengunjungi Gua Maria Tritis tersebut memang dibatasi. Dengan ketentutan kapasitas gua untuk 150 peziarah setiap harinya. Selain itu jam kunjung pun juga dibatasi mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Di sana pun pengunjung atau peziarah harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Di mana aturan tersebut telah dipasang di sekitar gua untuk informasi pengunjung.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler