Sosial
Terpaksa Swadaya Bangun Jalan, “Perlawanan” Warga Pinggiran di Tengah Respon Lamban Pemerintah
Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Akses jalan saat ini menjadi memang tengah menjadi sorotan masyarakat umum. Karena tak sedikit jalanan baik di pelosok daerah maupun jalan utama berstatus kabupaten dan nasional yang rusak. Berbagai upaya baik secara mandiri, usulan CRS, hingga usulan ke pemerintah kabupaten ditempuh oleh masyarakat agar jalan yang rusak mendapat perhatian dan segera dilakukan perbaikan.
Lambannya penanganan dari pemerintah menjadi salah satu hal yang dikeluhkan oleh masyarakat. Maka dari itu, tak sedikit dari mereka yang memilih untuk swadaya atau gotong royong untuk perbaikan jalan maupun melalui tokoh-tokoh yang dianggap bisa membantu memecahkan permasalahan jalan rusak.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Angga Sandy Farisma, pengusaha muda dari Kalurahan Beji Kapanewon Ngawen ini baru-baru ini memberikan bantuan pembangunan jalan berupa cor rabat di Padukuhan Ngampon, Kalurahan Watusigar, Kapanewon Ngawen. Hal tersebut dilakukannya karena merasa prihatin dengan kondisi jalan yang rusak, padahal jalan tersebut merupakan akses masyarakat baik jalur ekonomi, pendidikan, dan mobilitas lainnya.
“Kami lakukan perbaikan atau pengecoran di ruas jalan Padukuhan Ngampon, sekitar 100 meter panjangnya,” kata Angga saat dikonfirmasi.
Masyarakat di padukuhan tersebut juga merasa terbantu dengan program yang dilakukan oleh pemuda ini. Hal tersebut terbukti manakala beberapa hari lalu warga melakukan gotong royong untuk membangun jalan dan melakukan pemasangan penerangan di 7 titik pada Padukuhan tersebut.
“Saya hanya membantu material saja, selebihnya masyarakat gotong royong. Kebersamaan, kekompakan terutama gotong royong ini begitu luar biasa dan masih kental di pedesaan Gunungkidul,” jelas Bacaleg Dapil 2 dari Partai Gerindra tersebut.
Selain di Padukuhan Ngampon, program-program semacam ini juga telah berjalan di beberapa padukuhan yakni di Padukuhan Ngelo Kidul, Kalurahan Beji dengan ukuran 120 meter x 3 meter dan di Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Beji 110 meter x 3 meter.
“Harapan saya akses atau mobilitas masyarakat lebih muda. Dengan dilakukan kerja bakti harapan saya bisa tumbuh rasa handarbeni di masing-masing warga. Semoga bermanfaat dan kedepannya semakin maju kembali,” ucap pria 28 tahun tersebut.
“Masyarakat senang dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan ini,” sambung salah seorang warga Ngampon, Suradi.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk