Sosial
TNI Peduli Kekeringan, Gandeng Pengusaha Kuliner Salurkan Air Bersih ke Warga Banaran










Playen,(pidjar.com)–Musim kemarau panjang menjadi kondisi paling buruk bagi masyarakat yang terdampak kekeringan. Ketiadaan sumber air membauat warga tentunya harus berusaha ekstra dan bahkan merelakan harta bendanya untuk menutupi kebutuhan ini. Sangat diperrlukan adanya uluran bantuan dari berbagai pihak dalam meringankan kebutuhan air bersih para warga terdampak kekeringan ini.
Seperti yang dilakukan Batalyon Infantri (Yonif) 403/ Wirasada Pratista. Bertepatan dengan HUT TNI Ke 74 ini, instansi tersebut menggandeng pengusaha asal Jogjakarta untuk memberikan bantuan berupa air bersih ke sejumlah warga di Desa Banaran, Kecamatan Playen.
Bantuan tersebut secara langsung diberikan ke warga di padukuhan Banaran II, V dan IX. Dengan didampingi oleh perangkat desa setempat, air bersih dimasukan ke dalam bak penampungan air milik warga yang membutuhkan.
Babinsa Desa Banaran, Serka Masruri menjelaskan, sebelumnyapihaknya mendapat informasi terkait warga Banaran yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Tentara berawakan kekar ini pun langsung melakukan pendataan dan pengecekan ke rumah warga tersebut. Setelahnya, ia koordinasi dengan Yonif 403 untuk mengupayakan bantuan.

“Alhamduillah ada pengusaha rumah makan yang terketuk hatinya untuk memberikan bantuan ini,” kata dia, Senin (07/10/2019).
Serka Masruri menyatakan, dalam kegiatan penyaluran bantuan juga didatangi oleh pengusaha, perangkat desa dan sejumlah tokoh masyarakat. Penyaluran bantuan ini sendiri tentunya sebagai wujud kecintaan TNI terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga dengan sedikit bantuan ini bisa meringankan beban warga terdampak kekeringan,” imbuhnya.
Aksi sosial dari Yonif 403 inipun mendapat acungan jempol dari Dukuh Banaran IX, Supoyo Hadi. Mewakili warganya, ia mengaku sangat berterimakasih lantaran melalui Yonif 403 ada pengusaha yang rela meluangkan waktu dan materinya demi memberikan bantuan air bersih.
“Kami sangat bersyukur ada yang memperhatikan warga kami. Mudah mudahan di tahun depan tidak ada lagi warga yang kekeringan air bersih,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia pun memaparkan jika sebetulnya sudah terdapat sumur bor di wilayah padukuhannya. Dari volume air begitu luar biasa, akan tetapi fasilitas penyedotnya yang memang masih butuh pengoptimalan agar mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat.
“Sumur bor milik kelompok petani kakao, yang sudah sebagian disalurkan ke warga. Mudah-mudahan tahun depan bisa mencukupi semuanya,” harapnya.
Di Desa Banaran sendiri sebagian banyak warga masih mengandalkan sumur tradisional untuk mencukupi kebutuhan air. Adanya sumur bor yang dibangun pemerintah desa beberapa tahun lalu, belum bisa difungsikan sesuai harapan. Hal itu lantaran mesin penyedot air yang sering rusak. Selain itu juga sumber mata air yang dipilih dianggap tidak sesuai dengan titik sumber air melimpah.













-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Manfaat Rebusan Bunga Kantil untuk Kesehatan
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Kelebihan Memakai Granit sebagai Lantai Ruangan
-
Info Ringan1 minggu ago
Tips Menghalau Ular Masuk Rumah
-
Info Ringan2 minggu ago
Tujuh Hewan dengan Umur yang Sangat Panjang
-
Peristiwa3 minggu ago
Ditabrak Pemotor Ugal-ugalan, Devina Meninggal Dunia
-
Peristiwa2 minggu ago
Terpental Hingga Pekarangan Warga, Korban Laka Maut di Jalan Jogja-Wonosari Akhirnya Meninggal Dunia
-
Info Ringan3 hari ago
Lima Makanan untuk Merawat Kesehatan Mata
-
Info Ringan3 minggu ago
Lima Bahan Alami Pencerah Kuku
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Buah dan Sayur Tinggi Protein
-
Sosial3 minggu ago
Sempat Jadi OB, Wisnu Kini Sukses Menjadi Eksportir Kerajinan Gedebok Pisang
-
Info Ringan4 minggu ago
Sepuluh Tips Merawat Celana Jeans Secara Efektif
-
Peristiwa4 minggu ago
Laka di Jalan Jogja-Wonosari, Pemotor Meninggal Dunia Usai Terlindas Mobil