Connect with us

Sosial

Harga Pakan Lebih Mahal Dari Ongkos Makan Manusia, Peternak Pilih Jual Sapinya

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Siswo Prayogo, warga Padukuhan Walikan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari harus memilih pilihan pahit. Lantaran keadaan yang memaksa, ia kemudian dengan berat hari harus memutuskan untuk menjual sapi kesayangannya. Sejumlah faktor membuat ia harus nekat mengambil keputusan sulit ini. Harga pakan ternak yang melambung di tengah sulitnya mencari pakan ternak secara mandiri menjadi salah satu faktor utama kemudian Siswo memilih untuk menjual hewan piaraan sekaligus tabungannya ini.

Sulitnya mencari pakan ternak ini menjadi salah satu dampak musim kemarau yang saat ini melanda bumi handayani. Dampak kemarau panjang sendiri sudah mulai ia rasakan sejak beberapa bulan lalu. Tumbuhan di ladangnya yang biasa ia gunakan untuk pakan sapi mulai gersang karena tidak tersentuh air.

Akibatnya, ia kemudian terpaksa harus membeli pakan ternak. Sialnya, harga pakan ternak saat ini melambung tinggi. Bahkan menurut Siswa, harga pakan ternak lebih mahal daripada ongkos makannya per hari. Satu ikat pohon jagung berisi delapan batang diberi harga Rp. 5.000,-. Sementara untuk satu ekor sapi metal usia 1,5 tahun miliknya dalam satu hari membutuhkan lebih dari empat ikat pohon jagung.

Berita Lainnya  Tujuh Kapanewon Masuk Kategori Kemiskinan Ekstrim Meski Presentase Penduduk Miskin Turun

“Intinya Rp. 20 ribu untuk satu ekor sapi dalam satu hari tidak cukup, tidak kenyang,” tutur dia saat ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (17/07/2019).

Selain harus membeli batang pohon jagung, ia juga masih harus memberi tambahan polar yang memiliki harga cukup tinggi. Adapun harga polar itu sendiri per karungnya mencapai Rp.200.000,-. Satu karung polar, bisa digunakan untuk dua minggu. Satu kali makan ia mencampurkan satu gayung polar kasar dengan larutan air untuk satu ekor sapi.

“Kalau diprediksi, paling tidak baru bulan Desember pakan sapi di ladang sendiri baru tumbuh. Ini berarti satu ekor sapi untuk kemarau ini akan menghabiskan ongkos Rp 4 juta hanya untuk makan saja,” ungkapnya.

Pertimbangan inilah yang membuatnya kemudian mulai berpikir dua kali untuk memelihara sapi. Hal ini lantaran jika dilihat dari segi ekonomi, menurutnya peternak justru akan merugi. Meski diakuinya, harga sapi sendiri saat ini cukup kompetitif mengingat sebentar lagi Hari Raya Idul Adha.

Berita Lainnya  Omzet Turun Drastis, Pengusaha Jasa Sewa Tenda Keluhkan Minimnya Pesanan saat Malam Pergantian Tahun

“Ini usianya 1,5 tahun saya jual Rp. 12,5 juta. Kalau misalnya Desember saya jual paling pol laku Rp. 14,5 juta rugi modal rugi tenaga kalau dihitung lagi,” ujar kakek 11 cucu ini.

Kendati demikian, di sisi lain sapi dan petani merupakan satu simbiosis mutualisme. Petani pun juga membutuhkan pupuk dari kotoran sapi.

“Untuk memupuk tanaman kalau musim tanam tiba, paling nanti nambah sapi lagi jika tumbuh-tumbuhan sudah mulai menghijau,” kata dia.

Situasi sulit harus dialami oleh para petani dan peternak di Gunungkidul. Pasalnya, diperkirakan, musim kemarau pada tahun ini diprediksi akan berlangsung lebih panjang. Musim kemarau diprediksi oleh BMKG baru akan berakhir di Bulan Oktober.

Berita Lainnya  Begini Program PKS Pecahkan Masalah Sosial di Gunungkidul

“Khususnya dalam bidang pertanian harus bisa memilah mana yang lebih penting intinya gunakan air dengan bijak supaya tidak kekurangan air untuk keutuhan pokok,” kata Prakirawan BMKG Staklim Mlati Yogyakarta, Indah Retno Wulan beberapa waktu yang lalu.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler