Sosial
Berantas Mesum di Taman Kota Wonosari, Polisi Tugaskan Anggota Khusus Patroli






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan Taman Kota Wonosari sebagai tempat menghabiskan waktu bagi keluarga maupun kaum muda sebenarnya memiliki kegunaan yang positif. Namun sayangnya, tak sedikit yang menggunakan sarana dan prasarana di taman terbesar di Kota Wonosari untuk melakukan hal-hal negatif, seperti misalnya yang mengarah pada tindakan mesum sehingga meresahkan banyak kalangan.
Belum lama ini, penjaga taman kota dan pengunjung taman setempat berhasil menggerebek sepasang pelajar SMK yang tengah melakukan perbuatan mesum di salah satu kamar mandi taman.
Mengantisipasi hal semacam ini terulang kembali, pihak kepolisian maupun penjaga Taman Kota Wonosari kemudian berupaya memperketat penjagaan dan patroli malam. Sejumlah anggota polisi ditugaskan khusus untuk melakukan patroli malam di area seputaran Taman Kota Wonosari.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riko Sanjaya mengatakan, sebenarnya dari pihak kepolisian setiap malam juga telah melakukan patroli di lokasi tersebut. Namun begitu, dengan keterbatasan personel serta luasnya area yang harus diawasi oleh personel Polres Gunungkidul membuat pengawasan yang dilakukan ini tak maksimal sehingga akhirnya ada spot-spot yang tak terjamah.
 “Anggota sudah kami perintahkan untuk melakukan patroli dan penyisiran secara ketat. Semua elemen tentunya juga harus ikut andil agar tidak terjadi aktifitas yang tidak pantas di tempat umum karena memang personel yang terbatas dan kami harus mengawasi seluruh wilayah Gunungkidul,” kata AKP Riko Sanjaya, Jumat (07/09/2018) siang.







Jika nantinya dari pihak kepolisian mendapati adanya aktifits dari pasangan muda mudi yang mencurigakan terlebih hingga menjerumus ke tindakan mesum, bukan tidak mungkin jika polisi akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Termasuk diantaranya jika ada unsure pidana maka akan diproses secara hukum. Hal itu sebagai bentuk pemberian efek jera terhadap mereka yang melakukan tindak asusila di muka umum.
“Ada konsekuensinya dong. Kami akan gerakkan anggota baik Unit Reskrim Polsek Kota maupun Bhabinkamtibmasnya,” imbuh dia.
 Sementara itu, salah seorang penjaga taman kota Afri mengatakan, pengunjung di taman ini setiap harinya begitu banyak. Dari pagi hingga larut malam pun selalu ramai dikunjungi oleh orang, baik keluarga, anak-anak PAUD TK, maupun para pelajar. Tak jarang mereka yang datang bersama lawan jenis sering kali memilih lokasi-lokasi yang jauh dari pandangan orang lain.
Misalnya saja di pojokan bagian barat pinggir selokan, atau di pojok gazebo sebelah utara dan selatan maupun di sudut-sudut lainnya. Sejak siang hingga larut malam pun begitu banyak kaum muda yang terus silih berganti datang, dari pihak penjaga sendiri telah berupaya melakukan pengawasan.
 “Kami dari pagi hingga malam jaga. Terus kami pantau terlebih yang mojok-mojok, sekiranya menjerumus ke hal-hal tidak pantas ya terpaksa kami datangi dan tegur,” kata Afri.
 Namun demikian, jika malam hari meski penjagaan sudah ketat namun tidak menutup kemungkinan jika penjaga dan kepolisian yang sering melakukan patroli kecolongan. Hal itu terbukti sering kali banyak pasangan muda mudi yang melakukan tindakan tidak pantas. Sama halnya dengan beberapa waktu lalu yang sempat diamankan oleh petugas.
Menurutnya, tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh muda mudi itu juga dipengaruhi dengan kondisi penerangan yang masih begitu kurang. Sehingga menimbulkan kesan remang-remang dan membuat para pengunjung khususnya kaum muda melakukan tindakan aneh-aneh.
“Kebanyakan memang anak muda terlebih pelajar-pelajar itu yang sering ketangkep basah petugas,” imbuh dia.
Dari pengamatan pula siang menjelang sore hingga larut malam, tak sedikit pula pasangan remaja yang berdua-duaan di lokasi itu. Lokasi-lokasi yang berada di bawah pepohonan dan tempat yang sedikit tertutup tanaman menjadi tempat yang banyak dipilih untuk berduaan maupun mengobrol.
Menurut Afri, setelah ada penjagaan dari petugas kegiatan aneh-aneh yang dilakukan di taman jauh lebih berkurang dibandingkan sebelumnya. Bahkan dulu seringkali ditemukan bungkus alat kontrasepsi dan botol bekas miras di setiap sudut.
Menyikapi kondisi semacam ini, dari pihak keamanan dan penjagaan telah melapor ke dinas terkait untuk dilakukan penambahan penerangan. Sehingga kesan remang-remang sudah tidak ada lagi, segala aktifitas di dalam taman dapat diketahui dan terkontrol, sekiranya ada indikasi tindakan asusila dapat segera ditangani.
“Pencegahan terus kami lakukan. Usulan membuat taman lebih terang juga sudah disampaikan ke dinas terkait melalui atasan kami tentunya,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kejadian yang membuat gempar beberapa waktu lalu, yakni sepasang pelajar SMK yang didapati masuk kedalam kamar mandi berdua, dan setengah telanjang itu menjadi pembelajaran semua kalangan. Tempat umum yang diberikan pemerintah sebagai sarana itu hendaknya dijadikan tempat kegiatan positif dengan berbagai edukasi.