Peristiwa
Jatuh Dari Atap, Pekerja Renovasi Pembangunan Masjid Tewas Mengenaskan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Aktifitas pengerjaan renovasi Masjid Al-Huda di Padukuhan Budegan II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari memakan korban. Senin (29/10/2018) siang tadi, proses pembangunan dihentikan setelah salah seorang pekerja terjatuh dari atas bangunan. Akibatnya pun cukup fatal, Mamik Slamet (50) warga Budegan I, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari meninggal dunia lantaran luka-luka yang dideritanya.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa kecelakaan kerja tragis tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Mamik bersama beberapa rekannya tengah melakukan pengerjaan renovasi masjid.
Lantaran pengerjaan terpusat pada bagian atap, mereka pun melakukan aktifitas di atas bangunan. Namun lantaran terik matahari sudah mulai menyengat, sejumlah pekerja pun berniat untuk istirahat terlebih dahulu.
Namun tiba-tiba, saat sejumlah pekerja yang sedang beristirahat di sekitar lokasi mendengar adanya suara seperti benda jatuh. Mereka lalu melakukan pengecekan ke asal muasal suara tersebut.
Setelah didekati, mereka melihat Mamik Slamet sudah tergeletak di lantai bersimbah darah. Kala itu, Mamik masih dalam kondisi sadar lantaran sempat mengerang kesakitan. Rekan kerja korban yang panik kemudian melarikan Mamik ke RSUD Wonosari guna mendapatkan perawatan medis.







Bhabinkamtibmas Desa Piyaman, Aiptu Nugroho menjelaskan, walaupun sempat mendapatkan perawatan medis, kondisi Mamik terus memburuk akibat luka di kepalanya. Berselang beberapa jam kemudian, pria malang itu dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
“Sekitar pukul 12.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan pemeriksaan dokter, korban meninggal dikarenakan penggumpalan darah di kepala bagian belakang,” kata Nugroho kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin siang.

Plafon bangunan Masjid yang jebol tertimpa Mamik saat terjatuh dari atap
Ia mengatakan, luka parah yang dialami korban diduga terjadi akibat benturan yang cukup keras saat Mamik terjatuh dari atap. Sebab, sebelum korban terhempas ke lantai, korban lebih dahulu menghantam plafon hingga jebol.
“Ketinggian plafon dengan lantai sekitar 3,5 meter. Diduga benturan keras itu yang menjadi penyebabnya luka berat yang dialami korban,” lanjut dia.
Ia mengatakan, saat ini jenazah Mamik telah berada di rumah duka untuk kemudian dimakamkan. Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas kematian korban dan menganggapnya sebagai musibah.