fbpx
Connect with us

Sosial

Banyak Uang Transport dan Kegiatan, Momen Pilkada Diyakini Putar Roda Perekonomian Masyarakat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kondisi ekonomi daerah selama masa pandemi covid 19 mengalami ketidakstabilan atau bahkan mengalami keterpurukan yang signifikan. Sejumlah unit usaha mengalami kelesuan atau juga hingga gulung tikar. Hal ini tentunya berdampak kepada banyaknya PHK yang terjadi dan berimbas signifikan pada penurunan daya beli masyarakat. Beberapa skenario untuk menumbuhkan ekonomi daerah mulai diterapkan oleh pemerintah.

Selain sejumlah program dari pemerintah tersebut, terselenggaranya momen Pilkada disebut sebagai salah satu sarana penggerak perekonomian. Perputaran uang selama musim Pilkada sendiri diperkirakan cukup signifikan. Program-program atau kegiatan dari para calon Bupati serta beredarnya uang transport bagi masyarakat maupun kader serta relawan akan meningkatkan daya beli masyarakat.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan, dengan terselengganya Pilkada Gunungkidul tidak bisa dipungkiri pasti akan berdampak secara ekonomi. Pasalnya dengan adanya pelaksanaan ini, dapat menggerakkan roda pendapatan masyarakat baik mereka yang menganggur maupun mereka yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah.

Berita Lainnya  Update Penyebaran PMK di Gunungkidul, Puluhan Sapi Positif Hingga Pasar Hewan Kembali Dibuka

“Sejak lama pesta demokrasi akan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. Contohnya, untuk mendapatkan simpati dukungan tentu calon ataupun partai politik akan memberikan support bantuan program atau kegiatan bagi masyarakat ataupun kelompok,” kata Heri Nugroho, Senin (07/09/2020).

Pergerakan ekonomi dan perputaran uang dalam jumlah besar tentu akan terjadi. Sebagai contohnya, saat musim kampanye tentu partai politik dan calon membutuhkan berbagai atribut dengan begitu mereka akan memesan pada penyedia jasa.

“Contoh kecilnya memesanan atribut partai, stiker, kalender, kaos atau bahkan konsumsi di penyedia catering. Pasti ada keuntungan tersendiri bagi mereka,” tambah Heri.

Dengan begitu, mereka yang memiliki usaha akan mencari tenaga kerja. Lapangan pekerjaan sementara akan terbuka lebar sehingga ada perputaran uang dalam penyelenggaraan pilkada.

Berita Lainnya  Ambisi Besar Pasangan Sutrisna-Sumanto Bentuk Koalisi Besar, Pilkada Gunungkidul Hanya Diikuti 2 Paslon?

“Uang transport untuk masyarakat dan lainnya kan juga ada. Jadi paling tidak dampaknya dapat dirasakan,” imbuhnya.

Pandemi covid yang terjadi selama beberapa bulan terakhir diakuinya menjadikan ekonomi di Gunungkidul sangat lesu dan mengalami penurunan. Namun demikian, disinggung mengenai prosentase peningkatan pertumbuhan ekonomi akibat Pilkada Gunungkidul, Heri mengaku tak bisa menghitung secara pasti.

“Yang jelas saya yakin pasti ada dan langsung dirasakan oleh masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Gunungkidul Sri Suhartanta mengatakan, keterpurukan ekonomi di masa pandemi menjadi PR pemerjntah untuk menumbuhkannya kembali. Sebagaimana diketahui, perekenomian sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, ada beberapa skenario yang diterapkan oleh pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi.

“Ada beberapa skenario moderat yang diterapkan untuk menumbuhkan laju ekonomi,”ucap dia.

Dengan penerapan itu diharapkan, pertumbuhan ekonomi tetap positif dan tetap stabil dengan kegiatan ekonomi masyarakat yang mulai bangkit seperti pariwisata dan budaya, juga nanti didorong dengan kegiatan APBD. Begitu pula dengan bantuan dari Pemerintah Pusat seperti BPUM.

Berita Lainnya  Insiden Tewasnya Pembalap Muda Saat Gelaran Road Race di Lanud Gading, Begini Klarifikasi Panitia

“Peluang lainnya, permintaan produk hasil panen pertanian, aktifitas jasa pemasaran online, produk olahan makanan minuman, bio farma, akan mulai aktifnya kegiatan seperti pasar minggu pagi, ya tentunya apapun yg bisa menggerakkan UMKM, seperti makanan olahan,”papar dia.

Adapun target awal, pihaknya berharap bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen. Namun kemudian, ada perubahan target proyeksi sehingga turun 3,01 persen. Angka ini didapat dari hitungan proyeksi dalam rencana pembangunan Kabupaten Gunungkidul tahun 2020 dengan asumsi dari berbagai sektor yang bergerak.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler