Sosial
Demam Berdarah di Gunungkidul Telah Tembus Lebih Dari 500 Kasus


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selain pandemi Corona yang menghebohkan, masyarakat Gunungkidul patut juga mewaspadai wabah demam berdarah. Saat ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gunungkidul terus bertambah. Per Senin (23/03/2020) hari ini, sudah lebih dari 500 kasus DBD yang terlaporkan ke Dinas Kesehatan. Namun meski korban terus berjatuhan, dari pemerintah sendiri masih belum melakukan peningkatan status terkait kasus DBD di Gunungkidul.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro mengatakan, berdasarkan data yang terlaporkan baik dari rumah sakit maupun puskesmas, saat ini tercatat ada 521 orang di Gunungkidul yang terjangkit demam berdarah. Sebanyak 521 kasus sendiri terjadi selama kurang dari 3 bulan ini. Dari jumlah tersebut, 3 orang penderita dinyatakan meninggal dunia meski sempat mendapatkan penanganan medis.
“Jumlah ini adalah updatean hingga Senin siang ini,” kata Sumitro.
Adapun peningkatan kasus DBD yang terjadi di Gunungkidul ini memang sangatlah signifikan. Di mana beberapa hari lalu baru ada kurang dari 400 kasus yang terlaporkan ke Dinas Kesehatan. Bertambahnya hari, terdapat penambahan kasus yang cukup banyak.
Meski jumlah kasus demam berdarah sangatlah banyak, namun dari pemerintah belum menaikkan status waspada ataupun darurat demam berdarah. Menurut Sumitro, untuk wilayah Gunungkidul memang masuk dalam kategori daerah endemis demam berdarah. Kasus semacam ini, setiap tahun memang selalu ada, namun demikian untuk jumlahnya tidak lah banyak. Baru pada tahun 2020 ini lonjakan kasus DBD sangatlah signifikan.
“Gunungkidul merupakan daerah endemis DB,”tambahnya.
Hal itu merujuk pada kondisi geografis Gunungkidul. Di sisi lain, juga perlunya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan yanh perlu ditingkatkan kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, ada 3 orang yang dinyatakan meninggal akibat Demam Berdarah Dengue. Pihak bersama tim ahli baru akan melakukan audit untuk memastikan orang tersebut meninggal akibat DBD ataupun penyakit lainnya.
“Edukasi pada masyarakat terus dilakukanm yang paling utama yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ujar dia
Menurut Dewi, untuk foging sediri dianggap kurang efektif. Meski begitu pemerintah tetap melakukannya pada titik-titik kawasan yang terdapat cukup banyak korban penyakit demam berdsrah.
“Kalau foging kan sebenarnya hanya bertahan 3 hari. Itu sama dengan obat nyamuk hanya membunuh nyamuk dewasa sementara untuk nyamuk yang kecil tidak mati, terlebih yang masih berupa jentik,” tutupnya.
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Pemerintahan19 jam yang lalu
Kesenjangan Pendidikan di Yogya Semakin Nyata, DPRD DIY Minta Pemda Lakukan Deteksi Dini
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
seni6 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event5 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan5 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda