Sosial
Cerita Groginya Petugas Polisi Yang Harus Beralih Peran Menjadi Guru Pengganti Bagi Para GTT Yang Mogok Kerja
Saptosari,(pidjar.com)–Aksi mogok yang dilakukan Guru Tidak Tetap (GTT) di Gunungkidul yang sempat dilakukan membuat sejumlah sekolah kelabakan. Proses belajar mengajar terganggu lantaran jumlah pengajar sekolah yang terbatas.
Namun di balik mogoknya para GTT tersebut, memberikan pengalaman baru kepada para petugas kepolisian. Sejumlah anggota dari Polsek Saptosari bertransformasi menjadi guru. Meski masih dengan seragam kebesaran mereka, para petugas polisi tersebut dengan sabar dan tekun mengajar pada siswa di SD Negeri 1 Monggol 1, Desa Monggol, Kecamatan Saptosari. Turunnya para polisi ini setelah pihak sekolah meminta bantuan kepada Polsek Saptosari untuk mengisi kekosongan kegiatan belajar mengajar akibat mogoknya para GTT.
Di sekolah tersebut, terdapat empat GTT yang melakukan aksi mogok kerja atau izin tidak mengajar sejak Senin lalu. Sejumlah guru yang masih masuk kewalahan dalam mengajar siswa yang berjumlah 91 anak.
Meski terlihat kikuk pada awalnya bertemu anak-anak, seiring berjalannya waktu, para polisi yang biasa melakukan pengamanan tersebut pada akhirnya bisa segera menyesuaikan diri. Skema pengajaran yang komunikatif membuat para siswa yang ada sangat antusias dalam mengikuti sesi KBM dari para petugas tersebut.
Apalagi untuk konten pembelajaran, para petugas juga tidak terpatron pada kurikulum pendidikan. Sejumlah himbauan maupun ajakan untuk menaati peraturan terus disampaikan di sela-sela pelajaran.
Salah seorang anggota Polsek Saptosari, Aiptu Haryanto mengatakan, kedatangannya ini lantaran adanya rasa keprihatinan kepada siswa didik yang tidak mendapatkan pendampingan oleh guru. Dirinya berusaha menciptakan suasana yang asyik agar para siswa merasasa senang. Meski awalnya sempat kebingungan mengenai materi apa yang hendak disampaikan, Haryanto memaparkan bahwa ia cukup bersyukur tugas mengajarnya bisa kemudian berjalan dengan lancar.
Beralih haluan menjadi seorang pengajar disebutkan Haryanto cukup menyibukkan dirinya. Ia harus sedikit mempelajari buku-buku pelajaran di SD. Sebuah hal yang tentunya sudah puluhan tahun bahkan tidak ia lakukan. Hal ini menurutnya sangat diperlukan agar nantinya KBM bisa tetap berjalan dengan lancar dan para siswa tetap bisa mendapatkan ilmu yang memang menjadi hak mereka.
“Kita datang untuk mengisi kekosongan yang saat ini terjadi. Karena kasihan anak-anak jika tidak mendapatkan perhatian,” kata dia, Rabu (17/10/2018) kemarin.
Ia mengatakan, interaksi yang terjadi antar dirinya (anggota polri) dengan pelajar sebenarnya sudah sangat sering terjadi. Namun demikian, untuk menjadi seorang guru kelas baru pertama kali ia lakukan.
“Sebisa mungkin kita dekat dengan para siswa, menciptakan suasana nyaman dan memberikan semangat kebangsaan,” kata dia.
Sementara itu salah satu siswa di SD Negeri I Monggol, Reza Pradika mengaku sangat senang telah dibimbing oleh anggota polisi tersebut. Ia mengaku baru kali ini secara langsung diberikan materi pembelajaran oleh anggota polisi.
“Senang saja dibimbing oleh pak polisi, jadi ada kegiatan di sini,” katanya polos.
Ia mengaku bahwa tidak mengetahui penyebab pihak kepolisian datang mengisi kelas. Ia juga tidak mengetahui kenapa para guru tidak datang.
“Tidak tahu apa-apa,” katanya.
Diperoleh informasi dalam giat tersebut didukung oleh seluruh jajaran Polsek Saptosari. Sedikitnya ada empat anggota polisi yang memberikan bantuan mengajar.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini