fbpx
Connect with us

Peristiwa

Depresi Dimarahi Istri, Pria Nekat Gantung Diri di Ladang Sepi

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sarno (55) warga Padukuhan Pulegundes 2, RT 02 RW 10, Desa Sidoharjo ditemukan tak bernyawa di sebuah ladang sepi, Jumat (07/09/2018) malam. Ketika ditemukan, Sarno dalam kondisi tergantung di seutas tali yang diikatkan ke pohon akasia. Dugaan sementara, korban nekat gantung diri setelah mengalami masalah rumah tangga.

Kapolsek Tepus, AKP Mustaqim mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB oleh tetangganya, Wandi dan Sardi. Kedua saksi memang sejak petang melakukan pencarian terhadap korban lantaran tak kunjung pulang ke rumahnya sejak pagi.

Sarno sendiri diketahui meninggalkan rumah sejak pagi hari dengan alasan mencari pakan ternak ladang.

“Korban pergi sekitar pukul 06.00 WIB, karena hingga petang belum pulang, keluarga korban panik dan meminta bantuan warga untuk melakukan pencarian,” kata Mustaqim, Jumat malam.

Berita Lainnya  Ironi Jalan Perbatasan di Kawasan Timur Yang Seperti Kali Asat, Ini Janji Pemerintah Kabupaten

Sejumlah lokasi kemudian disisir warga. Hingga akhirnya Wandi dan Sardi menemukan korban dalam posisi tak bernyawa tergantung di pohon akasia. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi bersama tim medis, diketahui tidak ada kekerasan yang ditemukan di tubuh Sorna. Kondisi jenazah sangat identik dengan yang lazim ditemukan pada korban gantung diri.

“Korban ditemukan di Alas Gunung Joo yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya. Kondisinya sudah tidak bernyawa dengan leher terjerat tali tampar,” papar Mustaqim.

Kapolsek menambahkan, petugas sempat mengalami kesulitan dalam melakukan evakuasi. Pasalnya, medan berupa alas tersebut memang berada di pegunungan dan harus ditempuh menggunakan jalur darat. Selain itu minimnya penerangan menjadi kendala evakuasi.

Berita Lainnya  Puluhan Warga Semanu Ditetapkan Suspect Anthraks

“Kita bersama SAR, Koramil dan masyarakat bahu membahu melakukan evakuasi. Akhirnya korban berhasil kita bawa ke rumah duka untuk kita serahkan kepada keluarga,” imbuhnya.

Mustaqim mengatakan, dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun pihak kepolisian, tindakan yang dilakukan Sarno diduga lantaran mengalami depresi lantaran ada perselisihan dengan istrinya, Sayuk. Sebab satu hari sebelumnya, keduanya sempat terlibat cekcok gara-gara bunga bugenfil yang berada didepan rumah ditebang.

“Sarno dimarahi istrinya, dia sempat murung dan menyendiri. Mungkin karena itu penyebabnya,” terang Mustaqim.

Peristiwa gantung diri ini merupakan kali kedua yang terjadi di wilayah Kecamatan Tepus. Sebelumnya, Martorejo, manula berusia 70 tahun nekat bunuh diri dengan cara gantung diri di Pohon Mlinjo, tepat sepekan yang lalu yakni pada Jumat (31/08/2018). Sakit menahun yang tak kunjung sembuh menjadi dugaan penyebab warga Padukuhan Ngasem RT 001 RW 013, Desa Tepus, Kecamatan Tepus memilih mengakhiri hidupnya.

Berita Lainnya  Gelombang Tinggi Akan Terjadi di Pantai Selatan, Petugas SAR Siaga Sejak Subuh

“Kita himbau kepada masyarakat agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Sering berkomunikasi dan jika ada masalah jangan mengambil jalan seperti itu (bunuh diri) karena dalam agama jelas merupaka dosa besar,” pungkas dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler