fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Dinas Uji Coba Penanaman Tanaman Padi di Lahan Kering Agar Dapat Produksi 2 Kali Dalam Setahun

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Potensi bidang pertanian di Kabupaten Gunungkidul terus dimaksimalkan dengan perpaduan teknologi. Kali ini, pemerintah berupaya membuat ladang kering agar bisa memproduksi padi sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, saat ini masih banyak petani yang khawatir jika menanam padi pada lahan kering pada masa tanam kedua. Mereka menurut Raharjo, lantaran kekhawatirannya tersebut masih memilih menanam tanaman palawija.

“Jarang yang mau karena berbagai alasan, takut dimakan burung dan gagal panen,” kata Raharjo, Senin (01/03/2019).

Padahal menurut Raharjo, pemerintah sendiri telah melakukan uji coba. Dalam uji coba tersebut, telah berhasil dilakukan pada lahan seluas 1 hektar. Rencananya pada tahun ini, pihaknya melakukan perluasan dengan melaksanakan uji coba pada lahan seluas sekitar 20 hektar.

Berita Lainnya  Dua Jadwal Pelantikan 58 Lurah Terpilih

“80 persen benih padi bantuan sudah tertanam. Saat ini kita dorong petani untuk berani menanam padi jenis beras merah. Jika ada kendala pemerintah siap membantu,” ujar dia.

Dipilihnya beras merah menurut Raharjo memiliki banyak keuntungan. Selain harganya mahal, juga dapat membantu pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan.

“Sekarang peminatnya banyak dikenalkan juga vub padi baru inpari 24 beras merah yang pulen dan wangi, harga jual beras merah lebih tinggi dari beras biasa. Dari BPTP akan mendampingi dari awal hingga panen,” terang Raharjo.

Jika ada kesulitan masalah air dilanjutkan Raharjo, akan dicoba dibantu pemecahannya. Beras merah ini memiliki potensi nilai lebih karena bisa digunakan untuk komoditi ekspor pula.

Berita Lainnya  Disepakati UMK dan UMP Naik, Perusahaan Yang Tidak Taat Akan Diberi Sanksi

“Jika berhasil yang perlu diperhatikan adalah kemasan beras merah yang baik dan menarik agar memiliki nilai jual lebih. Pengembangan saat ini ada di Semanu, Ponjong dan Patuk. Kita menggunakan metode tetesan minyak, jadi kita mulai di sini dan sekitarnya akan mengikuti,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler