Pemerintahan
DPRD Gunungkidul Resmi Tolak Tugu Tobong, Ancam Gunakan Hak Istimewa Jika Bupati Nekat
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bola panas rencana pembangunan Tugu Tobong Gamping di Bundaran Siyono, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen terus bergulir. Rencana pembongkaran Patung Kendang untuk digantikan dengan Tugu Tobong Gamping ini sejak diumumkan, memang langsung viral dan mendapatkan hujatan dari kalangan warga masyarakat di sejumlah platform media sosial.
DPRD Gunungkidul sendiri saat ini telah resmi mengambil sikap terkait hal ini. Kalangan legislator ini menolak dengan tegas pembangunan Tugu Tobong Gamping di Bundaran Siyono. Bahkan, DPRD Gunungkidul mengancam akan menggunakan hak-hak istimewanya jika Bupati tetap teguh untuk membangun Tugu Tobong Gamping.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno memaparkan, pihaknya telah beberapa waktu memantau polemik rencana pembangunan Tugu Tobong Gamping ini. Kalangan anggota DPRD Gunungkidul sendiri mendapatkan banyak sekali aspirasi dari masyarakat untuk menolak rencana tersebut. Atas berbagai pertimbangan, kemudian diputuskan untuk menggelar sejumlah rapat marathon dari unsur pimpinan, Komisi, Fraksi hingga kemudian pemanggilan terhadap DPUPRKP Gunungkidul sebagai pelaksana.
“Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, pada pada Senin (25/04/2022) kemarin kita sudah menggelar rapat khusus secara marathon dari unsur pimpinan, fraksi, hingga komisi. Sampai juga rapat khusus dengan dinas yang rencananya akan menggarap proyek ini,” papar Suharno.
Dalam rapat tersebut, DPRD Gunungkidul secara resmi telah menentukan sikap. Kalangan DPRD sepakat untuk menolak akan adanya tugu Tobong Gamping di tengah-tengah Bundaran Siyono. Suharno menyebut bahwa hal ini disuarakan lantaran tobong gamping ini tak sesuai dengan kehendak masyarakat Gunungkidul.
Menurut Suharno, sikap resmi penolakan sendiri telah disampaikan kepada DPUPRKP dalam rapat kemarin. Nantinya, DPRD akan membuat surat penolakan resmi yang akan diserahkan kepada Bupati Gunungkidul. Pihak eksekutif dipersilahkan untuk memusyawarahkan penolakan kalangan dewan ini secara internal.
“Seluruh fraksi dan komisi sudah sepakat untuk menolak. Termasuk dalam hal ini adalah partai pengusung Bupati Sunaryanta ketika Pilkada lalu,” lanjutnya.
“Kita berharap sikap kita diperhatikan dan bisa diselesaikan secara musyawarah saja. Penolakan ini sudah menjadi keputusan resmi instansi kami yang bersifat kolektif kolegial,” imbuh Suharno.
Suharno menyebut, pihaknya akan mengambil langkah tegas jika pada akhirnya Bupati tetap kukuh untuk melaksanakan rencana tersebut. Bahkan jika diperlukan, DPRD Gunungkidul akan menggunakan hak-hak istimewa termasuk dalam hal ini hak interpelasi maupun yang lainnya yang diperlukan.
Ada beberapa keganjilan yang ditemukan terkait rencana pembangunan tugu ini yang disebutnya bisa dipermasalahkan. Seperti misalnya dalam RPJMD tidak ada gambaran mengenai tobong gamping. Begitupun juga dalam anggaran juga belum pernah ada menyebut berkaitan dengan rencana kontroversial ini.
“Kalau tetap dilaksanakan, kami malah heran. Kenapa Bupati melawan kehendak rakyat,” ketus Suharno.
Sementara itu, Ketua Komisi C, Wulan Tustiana menyatakan siap mengawal keputusan penolakan dari DPRD Gunungkidul. Wulan menyebut bahwa pihaknya telah menekankan kepada eksekutif untuk tidak membongkar patung kendang. Ada baiknya, dalam penataan ini, patung yang sudah ada diperbaiki saja dan tidak membongkarnya untuk digantikan dengan tugu Tobong Gamping.
“Kita sudah memberikan masukan kepada DPUPRKP kemarin, dalam hal ini langsung dipimpin oleh Kepala DPUPRKP, Irawan Jatmiko,” beber Wulan.
Ia juga tidak setuju dengan pernyataan Irawan dalam rapat yang menyebut bahwa patung kendang hanya sekedar seperti boneka. Sehingga narasi menyelamatkan boneka semacam ini disebut menjadi tidak relevan.
Politisi NasDem ini bahkan menyebut bahwa patung kendang merupakan karya seni yang memiliki makna kebanggaan Gunungkidul akan musik Campursari. Sehingga dari sinilah salah satu hal yang patut dipertimbangkan untuk tidak membongkar patung kendang yang sudah ada.
“Kita bangga dengan campursari, ini harus dilestarikan,” tandas dia.
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik6 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event1 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman