Info Ringan
Enam Manfaat Ekstrak Bunga Daisy Untuk Kecantikan Kulit






Jogja,(pidjar.com)–Bunga daisy kerap diekstrak karena memiliki beragam kandungan yang bermanfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan kulit. Dalam sebuah penelitian berjudul ‘The Pharmacological Importance of Bellis Perennis’ yang dilakukan oleh seorang pharmacology professor bernama Ali Esmail Al-Snafi, kandungan yang terdapat dalam ekstrak bunga daisy, antara lain adalah flavonoid, polypenol, hingga saponin. Kandungan tersebut bermanfaat sebagai anti-microbial, anti-oksidan serta anti-inflamasi. Tak hanya memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, ekstrak daisy juga dapat dimanfaatkan untuk merawat kecantikan kulit. Berikut beberapa manfaatnya:
Menyamarkan Noda Hitam Atau Flek
Noda hitam atau flek yang muncul akibat paparan sinar matahari bisa muncul di area wajah seperti hidung, pipi, dahi, bahkan telinga dan kulit tangan. Nah, kandungan L-arbutin yang ada pada bunga daisy dapat membantu menyamarkan noda hitam.
Meratakan Warna Kulit
Selain dapat menyamarkan noda hitam pada wajah akibat paparan sinar UV, kandungan l-arbutin pada ekstrak daisy juga mampu mengatasi masalah warna kulit yang tidak merata. Ekstrak daisy dapat meratakan warna kulit yang belang secara natural.
Membantu Melawan Penuaan Dini
Tak hanya flek hitam, hiperpigmentasi, dan juga warna kulit yang belang, paparan sinar matahari juga menjadi salah satu penyebab utama munculnya tanda-tanda penuaan dini. Nah, ekstrak daisy juga memiliki kandungan anti-oksidan seperti, malic acid dan tartaric acid, yang dapat membantu mengencangkan kulit, sehingga keriput dan garis halus menjadi tersamarkan.
Alternatif Dari Kandungan Pencerah
Banyak kandungan skin care untuk mencerahkan wajah yang memberikan efek samping pada kulit, salah satunya hydroquinone. Sebagai bunga yang memiliki kandungan pencerah alami, ekstrak daisy pun banyak digunakan dalam produk pencerah kulit.
Mengobati Memar dan Luka Terbuka
Dikenal dengan kualitas pereda nyeri (anodyne), ekstrak Daisy dapat digunakan untuk mengobati luka. Pada masa Romawi kuno, tanaman ini digunakan untuk mengobati prajurit yang terluka. Selama abad pertengahan, bunganya juga digunakan untuk mengobati memar, keseleo, atau pembengkakan sendi.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa13 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak