fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Gangguan Tikus Meningkat Jelang Masa Panen Kacang Tanah, Dinas Minta Petani Lakukan Pemberantasan Alami

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar.com)–Menjelang panen kacang tanah di Gunungkidul, adanya gangguan tikus di lahan pertanian masih terus dilaporkan. Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mendorong petani agar membasmi tikus dengan cara-cara alami daripada menggunakan metode kimia.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih, menyampaikan setiap tahun, laporan adanya gangguan tikus ke lahan pertanian petani memang selalu ada. Namun begitu, ia menyebut bahwa gangguan tersebut tidak sampai menimbulkan kerusakan yang signifikan bagi petani.

“Kalau setiap tahun pasti ada pelaporan tikus yang merusak tanaman, karena tikus ini kan setiap saat ada. Kalau kita kan bisa diatasi dengan pengendalian hama secara alami,” ucapnya, Minggu (23/01/2022).

Ia menjelaskan, pada musim tanam kali ini, puncak gangguan tikus terjadi pada akhir tahun 2021 lalu. Terlebih saat ini mayoritas petani sedang mempersiapkan panen kacang tanah di sejumlah wilayah. Pihaknya juga beberapa waktu lalu melakukan pengecekan terkait uji petik kegiatan ubinan komoditas kacang tanah.

“Kami dorong untuk penggunaan cara alami dulu dibanding dengan kimia,” imbuh Sustiwiningsih.

Ia menjelaskan, cara-cara alami pengendalian hama yang dapat dilakukan seperti menaruh umpan makanan alami yang dapat meracuni tikus, menambah predator di lahan pertanian, ataupun dengan cara-cara kearifan lokal di masyarakat.

Berita Lainnya  Sah! Bupati Lantik Sri Suhartanta Sebagai Sekda Gunungkidul

“Predator ini kan banyak, salah satunya burung hantu. Saat ini teman-teman ingin mengembangkan budi daya burung hantu secara swadaya,” paparnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, serangan tikus ke lahan pertanian cukup menyebar di semua komoditas yang ditanam warga. Ia beranggapan tikus mempunyai siklus tersendiri dalam berkembang biak dan mencapai puncak populasi pada waktu tertentu. Ketika tidak dilakukan pengendalian, saat terjadi ledakan populasi dikhawatirkan akan mengganggu lahan pertanian lebih luas.

“Adanya gangguan masih tahap wajar, petani masih bisa panen. Kemarin ini memang agak naik gangguannya dibandingkan sebelumnya,” teran dia.

Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Purwosari beberapa waktu lalu juga melakukan uji petik kegiatan ubinan komoditas kacang tanah varietas lokal. Dari hasil ubinan mencapai 2,3 kilogram yang apabila dikonversikan produktivitas petani mencapai 3,68 ton per hektare.

Berita Lainnya  Sebarkan Pesan Pilkades Damai, Ambyar Pentaskan Kisah Pemuda Kaya nan Sombong Yang Ngebet Jadi Kepala Desa

Penyuluh Pertanian BPP Kapanewon Purwosari, Tatik Suhartini, menyampaikan hasil perhitungan dari ujicoba yang dilakukan mengalami penurunan dibandingkan bandingkan tahun sebelumnya. Namun menurutnya hasil panen petani di wilayahnya masih dapat dibilang bagus meskipun terdapat gangguan tikus. Pihaknya bersama masyarakat juga terus berupaya melakukan pengendalian hama secara rutin.

“Karena adanya serangan hama tikus yang masif hampir di seluruh lahan pertanian di Kapanewon Purwosari. Tahun kemarin hasil ubinan mencapai 2,5 kg dengan produktivitas mencapai 4,16 ton/ha,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler