Pemerintahan
Gunungkidul Masuk Level 3, Pemerintah Siapkan Wacana Uji Coba Pembukaan Wisata





Wonosari,(pidjar.com)–Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel kembali diperpanjang pemerintah hingga 13 September 2021 mendatang. Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk Gunungkidul telah turun level dari level 4 menjadi level 3. Namun begitu, meskipun turun level, tak banyak aturan yang berubah dari level empat.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono menerangkan, tempat wisata di Gunungkidul masih tutup hingga 13 September 2021 mendatang. Pemerintah telah mewacanakan untuk melakukan uji coba pembukaan lokasi wisata pada daerah yang ditetapkan level tiga.
“Tapi aturannya masih menunggu kebijakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena kebijakan ini terpusat,” papar Harry, Selasa (07/09/2021).
Dipaparkannya, ketentuan yang nantinya diatur antara lain wisatawan harus mengikuti protokol kesehatan, wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, dan anak di bawah 12 tahun tidak boleh masuk. Namun untuk daftar obyek wisata yang akan diujicobakan masih menunggu kebijakan Kemenparekraf.
“Ada 20 lokasi wisata yang diwacanakan akan diujicobakan, tapi masih menunggu daftar dari kementrian,” jelas Harry.
Selama PPKM Level 3 ini, pertemuan tatap muka terbatas bagi pelajar juga urung dilaksanakan. Namun demikian, sejumlah sekolah saat ini terus melakukan persiapan untuk memantapkan pertemuan terbatas saat pandemi.
Misalnya saja SMK Muhammadiyah Ponjong. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Ponjong, Isnaini Rahmawati mengatakan, dari sisi sarana prasarana, sekolahnya sudah siap untuk menggelar pertemuan tatap muka terbatas. Namun, hingga saat ini, belum ada kebijakan untuk hal tersebut.
“Tapi sekolah kami masuk pada daftar sekolah yang akan diujicobakan tatap muka, maka dari itu kami sedang melakukan kebut vaksinasi,” ucap Isnaini.
Ia menjelaskan, sekitar lebih dari 700 siswa siswinya sudah tervaksinasi dengan jenis vaksin sinovac. Harapannya, Daerah Istimewa Yogyakarta segera kembali turun level sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan.
“Sudah lebih dari satu setengah tahun kami belajar daring, apalagi kami sekolah SMK yang harus ada pelajaran produktif, kalau terlalu lama kasian anak-anak, sejauh ini kami hanya melakukan tutorial praktik dan diupload di youtube,” beber Isnaini.
Sementara itu, salah satu pengusaha di Gunungkidul, Tinus Tri Sulistyo berpesan level tiga tidak jauh beda dengan level empat. Harapannya masyarakat jangan terlalu loss karena masih harus dikendalikan.
“Euforia kemenangan masuk level tiga jangan malah jadi blunder dan bisa naik level empat, dengan sedikit menahan diri kita semua berharap bisa segera masuk level dua sehingga bisa kembali menjalankan kegiatan dengan lebih bebas tapi tetap prokes,” tandas Tinus.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal3 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum3 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul