Sosial
Ironi Aktifitas Masyarakat Yang Berangsur Normal di Tengah Intaian Ancaman Corona
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah terus menggelorakan kampanye maupun membuat kebijakan pemerintah yang mendorong warga masyarakat untuk melakukan pembatasan aktifitas. Sejauh mungkin, masyarakat diminta untuk berada di rumah guna menghindari penularan Covid19. Namun ironisnya, kampanye maupun kebijakan ini tampak tak terlalu berpengaruh banyak. Kondisi di lapangan, berangsur-angsur mulai ramai oleh kegiatan masyarakat. Dalam beberapa hari terakhir ini, sejmlah ruas jalan protokol dan tempat-tempat tertentu justru ramai dikunjungi.
Wakapolres Gunungkidul, Kompol Joko Hamitoyo mengatakan, pihaknya prihatin dengan kondisi masyarakat yang saat ini seakan telah mulai bosan melakukan pembatasan aktifitas. Pantauan yang ia lakukan bersama dengan anggotanya, didapati bahwa di sejumlah titik justru aktifitasnya mulai pulih seperti biasanya. Padahal saat ini, pemerintah dan instansi terkait masih tetap menekankan pembatasan aktifitas di luar rumah dalam rangka pemutusan rantai penularan virus corona. Joko membenarkan bahwa di sejumlah ruas jalan protokol, tempat nongkrong, hingga lesehan dan Alun-alun kota Wonosari pun mulai ramai aktifitas.
“Kita terus melakukan operasi untuk mencegah adanya kerumunan yang berpotensi menjadi sarana penularan virus,” ucap Joko, Senin (13/04/2020).
Pada Minggu (12/04/2020) kemarin, tim gabungan dari sejumlah satuan di Polres Gunungkidul dan Polsek melakukan penyisiran di pusat kota. Polisi sendiri menemukan sudah cukup banyak warga yang berktifitas di luar rumah. Kepada warga tersebut, pihaknya masih mengambil langkah persuasif dengan meminta mereka untuk pulang. Polisi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya untuk tetap berada di dalam rumah dan melaksanakan protokol pencegahan penularan covid19.
“Kami lakukan penyisiran di sejumlah ruas jalan dan tempat-tempat tertentu. Ada beberapa orang yang masih nongkrong-nongkrong kemudian kami bubarkan,” papar Joko.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini kondisi Kabupaten Gunungkidul sendiri masih aman dan terkendali. Namun begitu, pihaknya tetap dengan tegas meminta masyarakat untuk membatasi bepergian jika tidak penting. Langkah ini diambil sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Selama kondisi pandemi global belum selesai, dan pemerintah masih menentapkan masa tanggap darurat, dari kepolisian bersama dengan penegak hukum dan instansi terkait akan rutin melakukan penyisiran. Joko menegaskan bahwa kebijakan ini adalah demi kebaikan masyarakat. Semakin disiplin masyarakat, maka nantinya penyebaran virus dapat ditekan seminimal mungkin.
“Sebenarnya ini bukan hanya tugas polisi saja. Tapi semua orang harus dengan sadar melakukan pembatasan aktifitas,” kata dia.
Polres Gunungkidul sendiri menyiagakan 200 personil untuk disebar di seluruh wilayah Gunungkidul. Tidak hanya di pusat kota, melainkan di 18 kecamatan pun juga dilakukan penyisiran dan pembubaran orang yang beraktifitas di luar rumah maupun berkerumun.
Ia menegaskan, selama pandemi ini terjadi selain mengurangi aktifitas, masyarakat juga harus menaati aturan sosial dan physical distancing. Kemudian menggunakan masker jika terpaksa keluar dari rumah. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Jika pun terpaksa membeli makanan dikonsumsi di rumah (bungkus) dan tetap menjaga jarak.
“Kami juga himbau untuk protokol kesehatan tetap dilakukan. Untuk keluarga yang memiliki sanak saudara di rantau kami minta untuk memberi pengertian tidak mudik dulu. Jika terlanjur mudik isolasi diri dan konsultasi dengan dokter atau puskesmas,” papar dia.
“Jika memiliki acara tentu harus ada pembatasan jumlah yang hadir, jangan sampai justru melanggar hukum yang berlaku,” tandasnya.
Pantauan di sejumlah ruas jalan di Wonosari memang ada beberapa titik yang terbilang ramai. Misalnya di ruas jalan Sumarwi, dan jalan Baron. Aktifitas masyarakat nampaknya telah berangsur normal.
Sebagian orang pun sudah sadar untuk cuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan masker. Tapi ada juga yang sama sekali tidak mengenakan masker sesuai dengan yang diajurkan. Terlihat pula, warga yang tidak menerapkan jaga jarak dalam beraktifitas.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya