fbpx
Connect with us

Peristiwa

Jarang Disiram, Warga Keluhkan Debu Pembangunan JJLS

Diterbitkan

pada

BDG

Rongkop,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Padukuhan Saban, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Rongkop mengeluhkan banyaknya debu yang muncul akibat proyek pengembangan JJLS. Hal tersebut terjadi karena pengembang tidak melakukan penyiraman secara rutin saat musim kemarau seperti saat ini.

Diungkapkan oleh tokoh masyarakat setempat, Ali Suyatmo bahwa debu setiap harinya menjadi musuh warga setempat. Bagaimana tidak, debu batu kapur itu setiap waktu masuk ke dalam rumah penduduk dan menganggu kenyamanan.

Kalau debunya sudah ada sejak musim kemarau ini saat proyek dimulai,” kata Ali, Minggu (19/07/2020).

Selain mengotori rumah, debu juga menganggu pernafasan masyarakat yang tinggal persis di tepi jalan pembangunan proyek. Dirinya juga sempat melakukan komunikasi dengan pengembang terkait keluhan tersebut.

Berita Lainnya  Libur Lebaran Usai, Puncak Arus Balik Diperkirakan Sabtu dan Minggu

Mereka hanya mampu satu tanki setiap harinya, tentu sangat kurang,” ucap Ali.

Selain dari jalan yang menghubungkan Pracimantoro-Rongkop itu juga muncul debu dari aktivitas alat berat yang menggeruk gunung. Itu pun juga mejadi eluhan lantaran penyiraman tanki air selalu terlambat dengan kapasitas yang minim.

Selalu telat dengan kapasitas terlalu minim ditambah panasnya matahari dan angin dimusim kemarau,warga sangat mengeluh dan tidak berdaya, mestinya kapasitas penyiraman oleh pihak pelaksana disesuaikan volume pekerjaan, bukan yang penting kerja dan lagi-lagi masyarakat dikorbankan,ini merupakan pelanggaran hukum dimana abai dalam bekerja yang menimbulkan dampak korban,” kata pria yang juga merupakan aktifis itu.

Sementara itu, warga lain yang tinggal di tepi jalan, Kardiyono juga mengungkapkan keluhan yang serupa. Namun begitu, dirinya menganggap hal itu wajar karena memang pengerjaan saat musim kemarau.

Berita Lainnya  Pulang Habis Ambil Uang di Bank, PNS Jadi Korban Pencurian Pecah Kaca

Saat ini kan kemarau, kalau pas penghujan juga jadi becek sehingga ada plus minusnya,” terang Kardiyono.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler