Sosial
Cerita Dibalik Ketenaran Dhimas Tedjo, Pernah Bantu-bantu Petugas PLN Tanpa Upah


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Membicarakan seniman di Gunungkidul yang kaya akan potensi memang tidak ada habisnya. Apalagi jika membahas mengenai Dhimas Tedjo. Namun tak banyak orang tau bagaimana ia jatuh bangun membangun karir menjadi seorang penyanyi yang idealis dengan lagu-lagu berbahasa Jawa dengan blangkon di kepalanya.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, pria dengan nama Dhimas Ratin Sutedjo tersebut bercerita, pada tahun 1998 lalu, saat tawaran manggung dari kampung ke kampung masih sepi, ia sempat membantu karyawan PLN KJ Paliyan dalam bekerja. Teringat betul, kala itu ia diajak salah satu karyawan untuk membantu membawakan tangga ataupun tongkat setinggi enam meter untuk membenahi listrik.
“Saat itu sama sekali ndak dibayar, wong pikir saya dari bantu-bantu besar harapan bisa diangkat jadi pegawai PLN,” ucapnya, Minggu (13/12/2020).
Kendati tak dibayar sama sekali, pria yang tenar dengan nama Dhimas Blangkon tersebut tetap dengan senang hati melakoni pekerjaannya. Siang malam ia selalu standby di kantor PLN KJ Paliyan.
“Inget betul saat itu upahnya cuma makan, ya gimana tawaran manggung masih sepi banget, daripada nganggur, lumayan lah dapat upah makan,” ujar Tedjo sambil tersenyum.
Hingga pada tahun 2000, pria yang lahir di Gunungkidul pada 05 Oktober 1980 mengikuti Lomba Campursari yang diselenggarakan oleh almarhum Manthous. Lawannya pun tak tanggung-tanggung yakni penyanyi-penyanyi campursari kawakan se Gunungkidul.
“Saat itu Alkhamdulillah menang, terus bergabung dengan Grup Campursari Gunungkidul (CSGK) pimpinan Manthous, nama saya semakin dikenal oleh masyarakat,” kenangnya.
Bagi Tedjo, sosok yang paling berjasa dalam karier bermusiknya terutama campursari tentu saja mendiang Manthous. Dari aktivitasnya di CSGK, pada tahun 2000 bahkan ia telah berhasil meluncurkan dua album campursari.
“Ada dua album, Sama-sama Rindu dan Jineman Slendro. Dua album tersebut yang mengantarkan saya sampai saat ini,” ulas Tedjo.
Meski masih tergolong muda, Tedjo biasa dipanggil menyanyi ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatra, Jakarta, dan hampir di seluruh kota besar di Jawa. Putra dari pasangan Ahmad Sonaji dan Ponikem ini dikenal luas dengan lagunya terutama Stasiun Tugu. Paras tampan yang identik dengan udheng atau blangkon di kepala menjadi perhatian tersendiri, bahkan hal tersebut kemudian memunculkan julukan Dimas “Blangkon” padanya.
“Jadi memang undangan off air ini lebih banyak daripada yang on air, ada beberapa program televisi yang masih berlangsung seperti Pendopo Kang Tedjo yang masih saya handle,” cerita dia.
Di awal pandemi covid19 lalu, Tedjo sempat memiliki cerita yang cukup menggelitik. DP dari kontrak manggungnya ia kembalikan dengan nilai yang cukup fantastis yakni kisaran Rp. 90juta. Padahal di sisi lain, ia juga menanggung sejumlah crew.
“Saat itu kan acara cancel semua, karena ini namanya juga musibah yasudah saya kembalikan semua DP, ada yang minta dikembalikan utuh, ada yang tetap DP entah kapan mau hajatan, ini saya lihat sebagai dinamika dalam berkarir,” ujar Tedjo sambil berkelakar.
Di ujung perbincangan, Tedjo berharap, muda-mudi tetap tangguh dalam meraih mimpi. Ia berpesan dengan kegigihan dan kejujuran tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
“Harus tetap semangat berkarya, apapun cita-citanya, apapun hobinya yang penting tetap gigin,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Kesenjangan Pendidikan di Yogya Semakin Nyata, DPRD DIY Minta Pemda Lakukan Deteksi Dini
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
seni1 minggu yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event6 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan6 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda