Pemerintahan
Kemarau Datang Lebih Cepat Akibatkan Ratusan Hektar Lahan Gagal Panen, Puluhan Petugas Penyuluh Dikirim Sekolah Iklim
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lahan pertanian miliki warga Gunungkidul seluas 400 hektare tercatat gagal panen akibat musim kemarau yang melanda bumi handayani selama beberapa bulan ini. Menyikapi kondisi ini, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul memberikan pemahaman dan pembekalan pada para petani untuk segera melakukan tindakan agar dampak ini tidak meluas. Dalam waktu dekat 20 petugas pertanian akan mengikuti pelatihan mengenai iklim.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mangatakan kondisi di sejumlah daerah saat ini memang sedang tidak menentu. Tak terkecuali di Gunungkidul. Perubahan musim terjadi begitu cepat dan cuaca pun sulit ditebak. Perubahan ini sendiri terlihat sejak beberapa bulan silam di mana musim hujan datang terlambat dan kemarau datang lebih cepat. Hal ini pun menyebabkan perhitungan petani untuk musim tanam pun meleset.
“Ada perubahan yang sulit ditebak. Rencananya akan ada pembekalan dari instansi terkait bagi petugas pertanian agar jika di tahun-tahun yang akan datang terjadi kondisi seperti ini bisa langsung disikapi,” kata Bambang Wisnu Broto, Sabtu (22/06/2019).
Minggu ini, rencananya 20 petugas pertanian akan dikirim untuk mengikuti pelatihan sekolah iklim yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY. Dalam pelatihan ini, petugas akan dibekali sejumlah pemahaman mengenai iklim, cuaca dan musim. Sehingga jika terjadi musim kemarau datang lebih cepat dengan jangka waktu lama, petani dapat menyiasati pola pertanian mereka.
Pelatihan ini dianggap penting, pasalnya untuk sekarang akibat kekeringan yang melanda Gunungkidul beberapa waktu belakangan mengakibatkan gagal panen pada 400 hektare lahan pertanian yang tersebar di 10 kecamatan. Nantinya pengetahuan yang didapat petugas akan bisa diinformasikan ke para petani, sebagai antisipasi kerugian akibat perubahan iklim.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan pihaknya akan mendorong para petani Gunungkidul untuk lebih aktif kembali dalam mencari informasi iklim dan cuaca pada setiap musimnya. Kemudian menyesuaikan pertanaman sesuai drngan ramalan iklim yang ada dan mengecek ketersediaan sumber air. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kekeringan, sumber air yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Pemahaman untuk menyesuaikan kondisi terus kami lakukan. Dalam waktu dekat akan ada petugas yang ikut pelatihan, kami harapkan ilmu yang didapat bisa dibagikan dan disosialisasikan pada petani,” terangnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong petani yang memiliki lahan pertanian sendiri untuk ikut dalam program asuransi usaha tanaman pangan. Dengan demikian jika terjadi puso (gagal panen) akibat bencana alam, kekeringan dan beberapa faktor alam lainnya dapat diklaim ganti rugi. Perlu diketahui jika Gunungkidul mendapatkan kuota 500 hektare lahan pertanian yang dapat diasuransikan.
“Per hektarena bayar 182.000 itu untuk premi. Tapi petani hanya diminta 36.000 saja sedangkan sisanya subsidi dari Kementerian,” tuturnya.
Adapun selain syarat utama memiliki lahan pertanian sendiri, ketersediaan air pun juga cukup. Untuk lahan kering atau tadah hujan tidak bisa didaftarkan asuransi ini. Gunungkidul sendiri terdiri dari 42.000 hektare lahan kering dan sawah hanya 7.863 hektare itu pun rincian yang memiliki sumber air hanya sekitar 2.300 hektare saja.
“Untuk sekarang sudah ada peminat asuransi atau belum, itu belum ada yang mendaftarkan. Masih proses pendekatan, kalau untuk prosesnya secara online dan langsung dengan pusat,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Pendidikan5 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya