fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Masa PSTKM Kemungkinan Diperpanjang, Bupati : Saya Tahu Banyak Pengusaha Teriak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Pusat telah memutuskan masa Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masayarkat (PSTKM) di Jawa dan Bali diperpanjang selama dua minggu kedepan. Berdasarkan data dan evaluasi, Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu daerah yang juga akan menerapkan kebijakan pengetatan tersebut. Bahkan bersar peluang, masa PSTKM di Bumi Handayani bakal diperpanjang.

Bupati Gunungkidul, Badingah mengungkapkan pihaknya telah mengetahui keputusan pemerintah pusat atas perpanjangan masa PSTKM. Saat ini pemkab masih menunggu keputusan Gubernur.

Pengamatan yang dilakukan selama ini, kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak masih belum maksimal. Kasus pertambahan covid-19 juga masih terus terjadi.

“Jumlah pertambahannya juga fluktuatif, meski diterapkan pengetatan namun tetap belum bisa menunjukkan penurunan,” kata Badingah, Jumat (22/01/2021).

Pada masa pengetatan ini nantinya penerapan protokol kesehatan, pemerintah akan lebih tegas melakukan pengawasan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga akan semakin diintensifkan dengan harapan kasus-kasus baru dapat semakin ditekan.

Berita Lainnya  Jadi Masa Depan Bangsa, Santri Diminta Aktif Ikut Serta Perangi Konten Negatif di Dunia Maya

Pihaknya juga akan mengintensifkan komunikasi dan jaringan atara Gugus tugas di Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan untuk menekankan pentingnya protokol kesehatan. Pasalnya saat ini masih ditemukan masyarakat yang abai dan sulit diedukasi.

“Masih ada masyarakat yang sulit dikasih tahu. Kita contohkan aktivitas pasar dan lainya, ya seperti itu kondisinya,” imbuh dia.

Ia sangat berharap nantinya masyarakat jauh akan memahami dan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya.

Ia juga menyadari, berkaitan dengan kondisi sekarang dan sejumlah kebijakan yang diterapkan berdampak pada ekonomi masyarakat. Bagaimana tidak, pengusaha seperti rumah makan, penginapan, dan UMKM justru terpuruk dengan kondisi yang terjadi. Pihaknya juga banyak mendapatkan laporan tentang kondisi di lapangan.

“Saya tahu banyak pengusaha yang teriak dengan kondisi ini. Tapi saya juga tidak bisa mengambil kebijakan sendiri, harus ada koordinasi,” sambung dia.

Menurutnya, jika kondisi ini semakin terus-terusan tentu akan semakin terpuruk perekonomian masyarakat di Gunungkidul. Dengan begitu perlu adanya kesadaran bersama dalam menekan dan mengantisipais penyebarsn covid-19.

Berita Lainnya  Minimalisir Kecurigaan Peserta, Ujian Pengisian Pamong Hargosari Dibuat Terbuka

Sebelumnya, ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, kemungkinan perpanjangan masa PSTKM bisa saja terjadi jika kasus harian masih terus meningkat. Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk taat dimasa pengetatan ini.

“Penerapan ini memang agak menyulitkan semua pihak kemudian bekerja menjadi tidak tenang, semua dibatasi tapi kalau nekat, bisa diperpanjang,” jelasnya.

Ia juga menyadari dimana masyarakat masih ditemukan tidak menggunakann masker. Sebagai contohnya saat ia pergi sendiri untuk memantau kondisi di sejumlah wilayah. Ia menemukan warga keluar rumah tidak menggunakan masker.

“Persentasenya 30-40 persen tidak taat penggunaan masker sudah cukup tinggi oleh karena itu harus diingatkan bahwa penggunaan masker jangan dianggap sepele,” ujar dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler