Sosial
Parsi Tak Kunjung Ditemukan, Keluarga Gelar Pengajian Hingga Libatkan Paranormal
Nglipar,(pidjar.com)–Rasa cemas dan panik semakin menyelimuti keluarga dan kerabat Parsi (65), warga Padukuhan Kwarasan Tengah RT 05/RW 02, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar yang diketahui menghilang sejak Selasa (13/03/2018) pagi silam. Hingga saat ini, meski telah melibatkan puluhan orang, termasuk dari Basarnas DIY, kepolisian, warga hingga relawan, pencarian Parsi yang hilang di Alas Baon masih tak kunjung membuahkan hasil.
Kecemasan ini diungkapkan oleh sang menantu, Rismiasih (31) lantaran mertuanya yang tinggal satu rumah dengannya itu tak kunjung pulang. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk melakukan pencarian, namun hingga kini belum juga membuahkan hasil.
Pencarian pun tidak hanya dilakukan oleh keluarga, para warga setempat hingga luar kecamatan, kepolisian, dan Basarnas ikut serta menyusuri Hutan Baon untuk mencari keberadaan Parsi. Seolah tak kenal lelah, pencarian dilakukan hingga berlarut-larut tiada henti agar Parsi bisa segera ditemukan.
"Pagi-pagi sekali habis Subuh kami ke hutan sama warga sama polisi cari bapak sampai Magrib baru pulang. Nanti jam 7 malem balik lagi sampai Subuh. Terus aja kita cari sampai nggak kenal waktu," cerita dia saat ditemui di rumahnya, Kamis (15/03/2018).
Tidak hanya itu saja, usaha lain pun turut dilakukan mulai dari pengajian hingga menggunakan 15 paranormal yang tersebar dari berbagai wilayah. Namun tetap saja, keberadaan Parsi masih menjadi misteri dan tentu saja menambah rasa panik dari pihak keluarga.
"Orang pintar itu yang nyari tetangga-tetangga saya. Saya ditelepon katanya bapak ada di sini, tapi pas dicari nggak ada. Tempatnya sih memang benar ada, tapi orangnya yang nggak ada," tutur Rismiasih.
Belum kembalinya Parsi, membuat anak ketiganya yang tinggal di Jakarta ikut panik dan memutuskan pulang untuk turut serta secara langsung mencari keberadaan sang ayah. Begitupun dengan saudara yang tinggal dari luar daerah yang turut datang ke rumah Parsi dengan tujuan yang sama.
"Yang nyari itu banyak sekali, setiap waktu nggak ada henti. Tapi nggak juga ketemu. Saya juga bingung sebenarnya bapak ada di mana," ceritanya dengan mata berkaca-kaca.
Ia akui, sebelum kepergian Parsi meladang pada Selasa pagi, tidak ditemui adanya kecurigaan. Ia masih beraktifitas seperti biasa dan tidak ada percekcokan sebelumnya. Setiap harinya, Parsi berangkat pagi-pagi untuk bertani atau mencari rumput di Hutan Baon. Namun jika biasanya jam 10 pagi sudah pulang karena tidak kuat panas, namun ketika itu Parsi tak juga pulang hingga hari ini.
"Saya setiap hari terus mikir bapak di mana dan kenapa bisa begini. Apa ada masalah tapi nggak mau diutarakan, kami juga nggak tahu," tuturnya.
Rismiasih juga mengakui, saat kepergiannya meladang, Parsi dalam keadaan sehat. Ia juga tidak sedang marah dan tidak memiliki riwayat penyakit pikun kecuali darah tinggi. Sama sekali tidak ada yang berbeda dari Parsi. Keluarga sendiri baru menyadari ada keganjilan setelah hingga jam 10 pagi Parsi tak kunjung pulang ke rumah.
Meski sudah pasrah terhadap apapun yang terjadi pada Parsi, ia dan keluarga tetap tak gentar melakukan pencarian. Ia juga masih berharap mertuanya tersebut bisa cepat pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Alunan doa tak henti-hentinya keluar dari bibir keluarga. Pengajian pun telah dilakukan agar Parsi segera kembali.
"Saya selalu berharap bapak segera pulang. Selama belum pulang, kami tetap akan terus mencari," ujarnya.
Pernah diberitakan sebelumnya, Parsi (65) warga Padukuhan Kwarasan Wetan, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar diketahui menghilang sejak Selasa (14/03/2018) pagi. Ia yang mulanya hendak mencari pakan ternak di Ladang Baon, Padukuhan Kwarasan Wetan, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar, malah tidak kunjung pulang hingga saat ini.
Hingga berita ini dilansir, pihak keluarga, warga, anggota kepolisian hingga basarnas terjun menyisir area seputar Ladang Baon. Pencarian dilakukan 1×24 jam secara bergantian.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini