Peristiwa
Pemerintah Siapkan Puskesmas Ponjong Sebagai Lokasi Karantina Warga yang Reaktif


Wonosari,(pidjar.com)–Sejak beberapa hari lalu, pemerintah Kabupaten Gunungkidul tengah melakukan pembahasan mengenai tempat karantina baru bagi orang yang rapid tesnya dinyatakan reaktif. Kamis (06/08/2020) kemarin tim gugus tugas penanganan covid 19 Gunungkidul kembali melakukan koordinasi untuk menentukan tempat karantina tersebut. Pemerintah akhirnya menyepakati Puskesmas 2 Ponjong akan digunakan sebagai tempat karantina bagi orang yang reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, saat ini sejumlah instansi yang terkait dalam penanganan covid khususnya penyediaan lokasi karantina sedang dipersiapkan. Dipilihnya Puskesmas sendiri lantaran mengacu pada efektifitas, efisiensi, serta kesiapan dari tenaga medis dalam melakukan pemantauan kondisi orang reaktif.
“Ada beberapa pertimbangan ditetapkannya puskesmas menjadi lokasi tampung orang dengan status reaktif,” kata Dewi Irawaty, Jumat (06/08/2020).
Adapun di Puskesmas 2 Ponjong ini memiliki daya tampung 20 orang. Dengan demikian, ketersediaan kamar dan pelayanan diharapkan maksimal. Selain di RSUD Saptosari, lokasi ini nantinya akan menjadi salah satu alternatif lokasi karantina bagi orang reaktif.
“Tentunya akan maksimal ini sedang dipersiapkan sarana prasarana dan sumber daya manusianya. Puskesmas Ponjong 2 ini nantinya akan menjadi rumah sakit tipe D di Gunungkidul,” tambah dia.
“Untuk persiapan tentu butuh waktu dan kerjasama dengan instansi terkait lainnya. Paling tidak 1 atau 2 minggu ke depan sudah bisa operasi,” jelasnya.
Disinggung mengenai antisipasi adanya penolakan dari warga, jajaran pemerintah menjalin komunikasi dengan penduduk sekitar. Dengan begitu,harapannya warga akan terbuka dan menerima, sosialisasi juga dilakukan oleh pemerintah untuk pendekatan.
Langkah ini dianggap penting, agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan mengingat sejak merebaknya covid 19 dan rencana pengunaan sejumlah tempat menjadi lokasi karantina ada segelintir warga yang melakukan penolakan dengan berbagai hal.
Sebagai informasi, sebelumnya orang dengan status reaktif dikarantina di Wisma Wanagama milik UGM kemudian diminta oleh pihak UGM karena akan digunakan sebagai tempat acara internal. Beberapa hari lalu, masih ada 7 orang yang dikarantina di wisma tersebut, karena kondisi baik dan hasil swabnya sudah keluar kemudian penghuni berkurang.
“Sekarang sisa 3 orang di wisma Wanagama. Semoga besok sudah clear,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, mulanya Wisma Wanagama dipinjamkan oleh UGM kepada pemkab Gunungkidul selama 37 hari pada MoU pertama. Kemudian dilakukan perpanjangan MoU, tempat twrsebut digunakan sampai 31 Juli.
Namun begitu, pada bulan September mendatang tempat ini akan digunakan untuk kegiatan intern UGM sehingga pemkab diminta untuk mengembalikan. Pemkab Gunungkidul diberi waktu sekitar 1 minggu untuk masa transisi.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Akui Peristiwa Bullying Menimpa Sejumlah Siswa Lainnya, SD Al Azhar Bina Pelaku