Pendidikan
Ponpes Darul Quran Mulai Gunakan GeNose Buatan UGM untuk Deteksi Corona
Wonosari,(pidjar.com)–Pondok Pesantren Darul Quran membeli dan menggunakan GeNose sebagai screening awal virus corona. Dengan demikian diharapkan, penularan dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan klaster ponpes.
Sebagai informasi, GeNose merupakan alat pendeteksi virus corona buatan Universitan Gadjah Mada. Dengan alat tersebut, deteksi dapat dilakukan dengan waktu yang singkat.
Ketua Satgas Pondok Pesantren Darul Quran, Muhammad Akhyar mengatakan, belum lama ini pihaknya telah membeli GeNose dari UGM untuk melalukan screening di lingkup pesantren. Adapun pembelian alat tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan santri dan guru di lingkup pondok pesantren, apakah mereka bebas dari virus covid-19 atau justru terpapar virus ini.
“Wali murid yang berkunjung ke ponpes juga kami cek menggunakan alat itu. Ini sebagai antisipasi resiko tertinggi akan penyebaran covid19,” kata Muhammad Akhyar.
Alat buatan UGM yang telah mendapatkan izin edar tersebut dibeli dengan harga sekitar Rp 70 juta melalui lembaga Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Ponpes NU. Pihaknya mendapat satu paket berupa 1 unit alat GeNose, kantong atau hepa filter.
“Per hari 100 orang yang kami cek. Jadi untuk internal ponpes sendiri sudah dicek dan Alhamdulillah hasilnya semua baik,” terang dia.
Idealnya, seseorang melakukan pengecekan sebanyak 2 kali yaitu selang dua hari setelah pengecekan pertama kemudian dilakukan pengecekan ulang. Alat ini sangat lah mudah dimanfaatkan, hanya 2 menit setelah penggunaan hasil tes sudah keluar.
Selain santri dan guru, alat ini juga digunakan untuk mengecek tamu atau wali murid yang berkunjung ke pondok prsantren. Dengan begitu akan lebih pasti bagaimana kondisinya. Kedepan bagi warga sekitar yang ingin mengecek juga bisa tapi sekarang masih fokus di internal saja.
Terpisah, Kepala Kemenag Gunungkidul, Arief Gunadi mengatakan, GeNose merupakan alternatif untuk screening awal bagi lingkup pondok pesantren dan lainnya. Namun demikian, alat ini harganya sangat mahal.
“Ada satu ponpes yang membeli alat tersebut, kalau yang lainnya memang belum,” ucap Arief.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini