fbpx
Connect with us

Peristiwa

Proyek Pengadaan Urug Tidak Dibayar, Puluhan Supir Truk Gruduk Balai Getas

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Puluhan sopir truk dump menggeruduk kantor Kalurahan Getas, Kapanewon Playen, Senin (10/05/2021) siang. Kedatangan mereka tak lain untuk menuntut pembayaran proyek urug dan talud lapangan Getas yang dikerjakan pada Desember 2020 lalu.

Penggarap proyek, Gayul mengatakan, ia diminta Lurah setempat, Pamuji dan staf Bendahara, Dwi Hartanto untuk mengerjakan proyek lapangan Desember lalu. Adapun jalan talud lapangan yang dikerjakan 232 meter dengan lebar 4 meter.

“Kira-kira menghabiskan dana sekitar 232 juta, materialnya saja Rp 180 juta. Kami merasa dibohongi perangkat Kalurahan Getas yang katanya mau dibayarkan paling lambat 20 Maret ini,” ungkap Gayul.

Karena pembayaran yang dijanjikan tak kunjung cair, ia lantas mendatangi kantor lurah Getas untuk menanyakan kelanjutan dari pembayaran hutang material tersebut. Tak hanya Gayul, Sulistyo penyuplai urug juga menanyakan hal serupa karena puluhan supir truk yang ia bawa menagih janji pembayaran mendekati lebaran ini.

“Saya ingat betul drop material urug di lapangan tanggal 20 Desember, saya sebenarnya ya agak janggal, proyek kok dikerjakan akhir tahun, tapi mereka meyakinkan saya bahwa pencairan akan dilakukan pada Maret tapi sampai Mei belum ada kepastian,” tutur Sulis.

Sulis menerangkan, ia juga menawarkan kepada driver truk siapa yang berani menyupllai dengan pembayaran Maret 2021. Sedikitnya ada 20 driver yang menyetujui untuk mengirimkan urug.

Berita Lainnya  Innova Hantam Penyeberang Jalan dan Kios Bensin, Bocah 10 Tahun Tewas Mengenaskan

“Sampai datang waktu yang dijanjikan, saya cari Dwi ini tidak ada. Lurahnya pun mengatakan jika anggaran sudah dicairkan sesuai prosedur namun realitanya tidak ada pencairan, kami datang ke kantor untuk klarifikasi,” papar Sulis.

Ia meminta, jika pihak kalurahan fair dan tidak ada kongkalikong, Lurah Getas segera melaporkan tindakan ini ke penegak hukum. Hal ini lantaran, para penyuplai bahan bangunan dan pekerja tidak mendapatkan haknya.

“Tapi yang menjadi keganjilan kenapa tidak mau melaporkan, kalau dilaporkan saya mau nalangi dulu ke driver dicicil sepuluh ribuan,” ujar Sulis kesal.

Saat dikonfirmasi, Lurah Getas, Pamuji mengatakan, Dwi sendiri merupakan staf bendaraha kalurahan. Kepada lurah, Dwi mengaku semua yang berhubungan dengan keuangan akan segera dibuatkan laporan dan direalisasikan.

Berita Lainnya  Antisipasi Kerusuhan Pasca Pertandingan PSIM vs Persis Menjalar, Polres Gunungkidul Terjunkan Ratusan Personel

“Setiap saya tanyakan selalu siap pak siap pak, pencairan sudah sesuai prosedur hanya uangnya dimana saya juga gak tau,” tandas Pamuji.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler