fbpx
Connect with us

Peristiwa

Wanagama Paksi, Wahana Pembelajaran Konservasi Burung Dilaunching Hari Ini

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Sebagai hutan pendidikan milik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Wanagama kerap kali menjadi rujukan dalam membangun hutan kembali yang terlanjur rusak. Tidak hanya itu saja,Wanagama juga menjadi tempat belajar lintas generasi dari TK hingga SMA sederajat bahkan sampai ke lintas negara. Melihat pertimbangan tersebut, UGM akan meningkatkan dukungan wahana pembelajaran yang atraktif salah satunya melalui Wanagama Paksi yang baru dilaunching pada Minggu (04/02/2018) ini.

Dibentuknya Wanagama Paksi ini lantaran Wanagama yang terus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di Indonesia membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik Indonesia memperpanjang ijin pengelolaan Wanagama melalui SK 493/Menlhk-Setjen/2015 sebagai KHDTK dengan luasan 622,25 ha. Atas dasar fungsi edukasi di ini maka Wanagama di arahkan menjadi Eco Edu Forest (WG-Eco Edu Forest).

Berita Lainnya  Ratusan KPPS di Gunungkidul Tolak Jalani Rapid Tes

Untuk menguatkan mandat WG-Eco Edu Forest, pembelajaran dilakukan melalui kitab ekologi di Petak 5. Selain itu, Stasiun riset Wanagama juga akan dilakukan dengan meningkatkan dukungan wahana pembelajaran yang atraktif salah satunya melalui Wanagama Paksi. Untuk menyukseskannya, berbagai inisiasi pendidikan konservasi keanekaragaman hayati akan dikembangkan disini untuk mendukung Wanagama Eco Edu Forest.

Wanagama Paksi dibangun di Petak 16 atas dukungan dari berbagai pihak, diantaranya Gunma Safari Park dari Jepang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Taman Safari Indonesia (TSI), Yayasan Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1975 (Yayasan Toemo Silva Gama), dan Kebun Binatang Gembira Loka. Wanagama Paksi saat ini berupa bangunan dome yang berisi puluhan jenis burung sebagai media pembelajaran yang atraktif tentang konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengatakan, dengan adanya Dome Wanagama Paksi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana penyadartahuan kepada masyarakat agar ikut berkomitmen terhadap konservasi alam dan menumbuhkan ide-ide riset terbaru. Adapun riset tersebut bisa berupa Aves dan upaya-upaya pelestariannya, serta sebagai tonggak baru dalam penyebarluasan semangat komitmen konservasi Aves secara massive kepada seluruh elemen masyarakat.

Berita Lainnya  Api Pembakaran Sampah Membesar, Bukit Gambir Luluh Lantak Diamuk si Jago Merah

“Selaras dengan misi Hutan Pendidikan Wanagama I sebagai tempat edukasi dan konservasi alam, maka pembangunan Dome Wanagama Paksi ini diharapkan dapat mendukung upaya dan komitmen dari misi pelestarian satwa,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wiratno sangat mengapreasiasi dengan terwujudnya wadah untuk akselerasi pengetahuan tentang Aves dan kegiatan konservasi burung yang ada di Indonesia. Ia berharap agar Dome Wanagama Paksi ini lebih bermanfaat sebagai tempat untuk kegiatan edukasi konservasi kepada masyarakat umum, khususnya pelajar dan mahasiswa.

“Marilah kita bersama selalu berkomitmen menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di bumi Indonesia,” pesannya.

Sebagai informasi, soft launching Wanagama Paksi ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Presiden Gunma Safari Park, Dirjen KSDAE KLHK, Direktur Taman Safari Indonesia, Direktur Gembira Loka dan Komisaris dan Pengurus Yayasan Toemo Silva Gama. Acara ini ditandai dengan tandatangan Prasasti Komitmen Bersama untuk Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia, pelepasan burung dan penanaman Gaharu. Selain itu juga pemberian bantuan pendidikan oleh Tomioka Kabura Rotary Club kepada SD Banaran I, Gunungkidul.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler