Pemerintahan
Wisma Wanagama Diminta Kembali, Pemkab Gunungkidul Cari Lokasi Alternatif untuk Pasien Rapid Tes Reaktif






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mulai mencari alternatif baru untuk lokasi isolasi pasien rapid tes reaktif. Selama ini, pemerintah menggunakan Wisma Wanagama milik Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kapanewon Playen untuk lokasi isolasi. Namun UGM dalam waktu dekat akan menggunakan lokasi tersebut untuk kegiatan internal mereka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, wisma Wanagama sendiri awalnya memang hanya direncanakan digunakan dalam waktu satu bulan yakni pada bulan Mei. Namun oleh pemerintah diperpanjang pada bulan berikutnya
“Dulu awalnya satu bulan sampai bulan Juni. Mou pertama itu 37 hari selesai di tanggal 30 juni kalau tidak salah, kemudian ada kebijakan diperpanjang mounya diperpanjang 31 Juli,” kata Edy Senin (03/08/2020).
Namun begitu, dari pihak UGM akan menggunakan wisma Wanagama pada bulan September guna kegiatan internal. Pemkab Gunungkidul pun diberikan waktu selama satu minggu untuk masa transisi oleh UGM. Saat ini Dinas Kesehatan sedang menyiapkan puskesmas yang ada untuk menampung pasien reaktif selain di RSUD Saptosari.
“Dinkes sedang mencari, kemungkinan dalam minggu ini ditentukan lokasi penggantinya,” ucap Edy.







Sementara itu, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty ketika dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut. Saat ini pihaknya mencari puskesmas yang mampu menampung pasien rapid tes reaktif. Sampai dengan saat ini, Wisma yang berada di tengah hutam Wanagama, Kapanewon Playen itu masih dihuni 7 pasien.
“Wanagama mau dipakai oleh UGM, kita lagi menyiapkan salah satu alternatifnya Puskesmas,” ucap Dewi.