Pemerintahan
Gunungkidul Suprlus Gabah Kering 34 Ribu Ton






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Produktivitas panen selama beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Bahkan petani di Gunungkidul mengalami surplus padi sebanyak 34.352 ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2020 ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, mengatakan tahun 2020 ini jumlah panen padi sebanyak 29.771 ton. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 257.419 ton.
“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jauh lebih banyak. Dimana tahun ini ada surplus 34.352,” kata Bambang Wisnu Broto, Sabtu (07/11/2020).
Berdasarkan pelaporan dari PPL dan petani, cakupan area panen tahun ini juga meluas jika dibandingkan dengan tahun lalu. Di 2019, luasan panen hanya mencapai 52.367 hektare. Kemudian untuk tahun 2020 seluad 54.949 hektare.
“Luasan panen ini sudah mencakup untuk padi lahan kering maupun di area persawahan,” katanya.







Bambang mengatakan potensi surplus panen padi sudah terlihat masa tanam pertama dengan jumlah mencapai 239.108 ton. Sementara untuk masa panen kedua dan ketiga juga lebih baik. Bahkan petani yang berada di lahan kering pun juga ada yang dapat memanen padi sebanyak 3 kali.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, terdapat beberapa haktor yang menjadikan Gunungkidul mengalami surplus padi. Mulai dari cuaca yang cukup mendukung kegiatan pertanian, mengingat musim kemarau kemarau tidaklah separah tahun-tahun sebelumnya.
Kemudian juga berkaitan dengan serangan hama yang dapat dikendalikan oleh para petani dengan berbagai upaya yang dilakukan. Untuk tetap memaksimalkan produktivitas pertanian, pemerintah terus memberikan stimulan ke petani.
“Bantuan pupuk, alsintan, benih juga terus didistribusikan ke kelompok tani yang ada di Dusun-dusun,” imbuhnya.
Sebagai contohnya, penyaluran bbenih padi inbrida 100 ton dan benih padi gogo seberat 150 ton. Kemudian juga bantuan benih jagun dan kedelai untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan di Gunungkidul.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendampingan untuk mengurangi risiko kegagalan panen. Salah satunya dengan pelakukan penyuluhan kepada petani tentang pengendalian hama tanaman.
“Pengendalian ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kegagalan panen,” katanya.
Menurut dia, untuk lokasi lahan, di Gunung Kidul tidak hanya didominasi oleh padi lahan kering yang mengandalkan sistem tadah hujan. Namun demikikan, juga ada padi lahan basah yang tersebar di sejumlah Kapanewon seperti Karangmojo, Ponjong, Patuk dan Semin.