Peristiwa
Dampak Jembatan di Girisubo Putus, Nelayan Harus Memutar Melewati Wonogiri untuk Menuju Pelabuhan Sadeng






Girisubo, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hujan deras pada Sabtu(30/01/2020) hingga Minggu (31/01/2020) kemarin membuat sejumlah fasilitas umum di Kapanewon Girisubo rusak. Seperti runtuhnya Jembatan Sapit Urang yang terletak di Kalurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo. Akibatnya akses jalan menuju Pantai Sadeng dan juga akses warga Songbanyu menuju ibukota Kapanewon Girisubo pun terputus. Sehingga warga di kedua wilayah itu harus memutar melewati wilayah Wonogiri, Jawa Tengah.
Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait runtuhnya jembatan berukuran panjang delapan meter dan lebar delapan meter itu. Hingga kini, aktivitas nelayan menuju Pantai Sadeng dan juga warga Songbanyu yang hendak ke Kapanewon Girisubo tersendat.
“Mereka terpaksa harus memutar ke wilayah Jawa Tengah, aksesnya lebih jauh,” ucap Edy, Senin (01/02/2021).







Edy menambahkan, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Gunungkidul untuk melakukan perbaikan jembatan. Dikatakan Edy, untuk perbaikan jalan nanti sepenuhnya kebijakan DPUPRKP.
“Baru kami komunikasikan, hari ini koordinasi,” imbuh dia.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPUPRKP Gunungkidul, Agustinus Setyo Koordijanto mengatakan, hari ini pihaknya melakukan survei detail kebutuhan rehab jalan dan jembatan. Seusai survei pihaknya akan melakukan diskusi rapat tingkat kabupaten untuk kemungkinan diusulkan status darurat bencana.
“Sehingga penanganannya bisa menggunakan anggaran dana tak terduga bupati,” ujar Setyo.
Mengingat, lanjut Setyo, tidak ada anggaran dari DPUPRKP maupun BPBD untuk menangani bencana. Pihaknya akan mengupayakan jalan darurat untuk akses lalu lintas.
“Karena kalau mencari akses jalan alternatif lain dirasa sulit, hari ini mobilisasi alat berat akan diupayakan bisa dimulai di lokasi,” pungkas Setyo.