Pariwisata
Obyek Wisata Non Pantai Yang Bisa Dijadikan Pilihan Saat Libur Akhir Tahun






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perkembangan pesat pariwisata Gunungkidul tak lepas dari jasa kawasan pantai selatan. Sebagian besar pelancong memang memilih pantai sebagai lokasi mereka berlibur. Berkaca dari kecenderungan semacam ini, kawasan wisata non pantai saat ini terus digenjot agar nantinya bisa semakin menambah khasanah pariwisata di Gunungkidul yang berimbas pada semakin meningkatnya kunjungan wisatawan.
Selain itu, memilih lokasi wisata non pantai nampaknya bisa menjadi solusi atas kejenuhan atau sekedar mencari suasana baru. Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) V dan VI di Gunungkidul dapat menjadi tujuan liburan akhir tahun ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, KSP V terdiri dari kawasan wisata yang didominasi Goa dengan daya tarik unggulan berupa bentang alam karst. Adapun tempat wisata tersebut meliputi Goa Pari, Goa Si Oyot, Goa Ngingrong, Goa Paesan, Goa Cokro, Goa Gremeng, Goa Nglengket, Goa Seropan (Gombang-Ngeposari), Goa Bribin, Goa Jlamprong dan Goa Song Gilap sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata pendidikan dan petualangan.
“Kemudian ada Goa Braholo sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst berbasis wisata pendidikan dan budaya,” kata Asti, Selasa (25/12/2018).
Kemudian masih di kawasan yang sama terdapat kawasan wisata yang sudah populer dan memiliki jumlah kunjungan yang lumayan banyak. Adapun obyek wisata tersebut adalah Goa Pindul, Goa Sriti, Kali Suci, Goa Gelatik, Goa Buri Omah, Goa Jomblang, Goa Grubug sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata susur sungai bawah tanah.







“Masih juga ada Bendungan Simo/Dam Beton, Water Byur, Susur Sungai Oyo, Telaga Jonge, dan Telaga Mriwis Putih sebagai kawasan wisata alam berbasis wisata tirta,” terang Asti.
Selain itu, untuk kawasan wisata berbasis pendidikan dan rekreasi ada wisata Gunung Kendil. Ada juga situs Megalitikum Sokoliman, Makam ki Ageng Giring, dan Makam Ki Ageng Wonokusumo sebagai kawasan wisata berbasis wisata budaya.
Kemudian kata Asti, untuk KSP VI terdiri dari kawasan wisata non Pantai dengan mengusung daya tarik unggulan yang sarat akan nilai budaya serta sejarah. Adapun obyek yang dimaksud adalah Petilasan Gunung Gambar dan Candi Risan sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis wisata sejarah, pendidikan dan budaya.
“Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Wonosadi sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis pendidikan, konservasi dan budaya; Air Terjun Jurug sebagai kawasan wisata alam berbasis keluarga dan ada juga Kebun Buah Mangga Malam sebagai kawasan wisata alam pegunungan berbasis pendidikan dan keluarga,” papar dia.
Asti berharap, wisatawan yang hadir tidak hanya memburu kawasan pantai saja. Dengan demikian, jika KSP V dan VI dikunjungi turut mengatasi masalah kemacetan di jalur wisata.
“Selain itu juga jika semua bisa dikunjungi, mereka otomatis akan ikut mempromosikan wisata kita (Gunungkidul),” terang dia.