fbpx
Connect with us

Politik

Alihkan Dukungan Untuk Immawan, Cabup Independen Sebut Penyelamatan Kehidupan Demokrasi di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Iklim politik Gunungkidul disebut tengah memasuki titik terburuk. Maraknya pragmatisme dari para pelaku politik maupun masyarakat mengancam kehidupan demokrasi. Cost politik yang tinggi dalam setiap kontestasi baik Pemilu Legislatif maupun Pilkada semakin memburuk setiap momennya.

Salah seorang tokoh masyarakat yang sempat mencalonkan diri sebagai calon Bupati Gunungkidul independen, Kelick Agung Nugroho memaparkan, dalam penglihatannya, pragmatisme kehidupan politik khususnya pada Pilkada Gunungkidul 2020 ini sudah sangat memprihatinkan. Hampir sebagian besar pasangan calon, maupun masyarakat menganut paham ini, di mana uang menjadi motivasi utama berpolitik. Hal ini sebenarnya akan menjadi bumerang lantaran berpotensi terjadi kesalahan memilih pemimpin.

“Kalau saya lihat, ada 70% masyarakat yang pragmatis, dan hanya 30% yang tidak pragmatis, ini sangat memprihatinkan,” beber Kelick, Sabtu (05/12/2020).

Lantaran keprihatinan inilah ia kemudian memutuskan mengambil langkah politik pasca gagal majunya dia untuk berlaga pada Pilkada Gunungkidul 2020. Kelick memilih untuk bergabung bersama gerbong Immawan Wahyudi – Martanty Soenar Dewi, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dari nomor urut 2.

Kelick meyakini bahwa Immawan dengan rekam jejaknya, merupakan harapan bagi warga Gunungkidul untuk perlawanan terhadap pragmatisme politik.

Berita Lainnya  Resmi Pinang Sunaryanta Jadi Calon Bupati, Koalisi Parpol Non Parlemen Ingin Tiru Teman Ahok

“Saya tahu persis atitude pak Immawan, dan bisa saya bilang meski semua calon bagus, tapi saya tidak rela jika yang menang bukan beliau,” tandas dia.

Kelik menambahkan, meskipun visi dan misi yang ia gagas berbeda, Kelik yakin bahwa apa yang akan dilakukan oleh pasangan Imawan-Martanti adalah yang terbaik bagi masyarakat Gunungkidul. Selama masa jabatannya 10 tahun menjadi Wakil Bupati, ia tahu betul bagaimana keseharian dan etika tindak tanduk Imawan dalam kehidupan sosial maupun birokrasi.

“Pak Imawan sudah lebih tahu bagaimana kondisi dan kebutuhan masyarakat. Beliau jauhlebih fasih dari saya,” tutur Kelik.

Kelik memaparkan, ia sangat berharap bahwa seluruh pendukungnya bisa mengikuti langkahnya ini. Sekali lagi, hal ini adalah gerakan moral sebagai langkah penyelamatan kehidupan demokrasi di Gunungkidul.

“Saya memang tidak bisa menargetkan berapa persentase hasil yang akan diperoleh pasangan Imawan-Martanti. Siapapun yang terpilih nantinya saya tetap mendukung pak Immawan” terangnya.

Di samping itu, Imawan sudah sejak menduga bahwa Kelik akan menjatuhkan dukungan penuh pada dirinya. Kehadiran satu pendukung dari pihak Kelik pun sudah merupakan suatu kebanggaan baginya. Karena Imawan memandang bahwa Kelik juga seorang kandidat yang memiliki hak legal.

Berita Lainnya  Kejutan di Sawahan, Pensiunan Guru Unggul Telak Atas Lurah dan Mantan Lurah

“Saya ucapkan terimakasih kepada Kelick dan para pendukungnya. Karena dengan dukungan ini mrupakan suatu jalan yang lapang untuk mencapai kemenangan Pilkada Kabupaten Gunungkidul 2020” tutur Imawan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler