Pemerintahan
Aturan Mudik Diperlonggar, Dinkes Antisipasi Kembali Terjadinya Lonjakan Penularan Covid19






Wonosari, (pidjar.com)–Aturan mudik yang diperlonggar berpeluang menimbulkan membludaknya perantau yang pulang kampung ke Bumi Handayani saat lebaran nanti. Dikhawatirkan, dengan peningkatan mobilitas serta kegiatan masyarakat tersebut, jika tidak diantisipasi dengan berbagai langkah, tak menutup kemungkinan lonjakan penularan covid19 akan kembali terulang.
Dari laporan Dinas Kesehatan Gunungkidul, dalam beberapa waktu terakhir ini kasus aktif covid19 di Gunungkidul telah menunjukkan penurunan. Hingga tanggal 7 April 2022 kemarin, tercatat kasus aktif covid19 di Gunungkidul tinggal menyisakan 121 orang. Jumlah ini telah jauh menurun jika dibandingkan dengan puncak penularan yang terjadi pada medio Februari hingga awal Maret 2022 silam.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan, dalam rangka pencegahan covid19, pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah. Adanya pelonggaran syarat mudik ini, menurutnya langkah yang paling efektif untuk mencegah penularan adalah dengan memupuk kesadaran kepada masyarakat agar tetap menerapkan prokes dalam aktifitasnya merayakan hari raya. Peran masyarakat baik pemudik ataupun keluarga yang berada di Gunungkidul sangat penting untuk mencegah adanya lonjakan penularan.
Jika melihat lonjakan penularan yang terjadi sebelumnya, pemicu penularan sering kali merupakan dari pelaku perjalanan yang kemudian menyebar. Hal ini perlu diwaspadai semua elemen masyarakat agar lonjakan penularan tidak kembali terjadi.
“Yang penting prokes tetap ketat, harapannya yang masuk Gunungkidul sudah divaksin lengkap,” ucap Dewi, Jumat (08/04/2022).
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Giyanto, menambahkan, meski kasus telah menurun, pihaknya masih menyiapkan bantuan sembako bagi warga isoman untuk berjaga-jaga ketika ke depannya dibutuhkan. Namun demikian, hingga saat ini permintaan terhadap bantuan sembako masih minim dibandingkan dengan tahun lalu.
“Seperti tahun lalu ya ada 2.000 paket, nanti tetap kita siapkan artinya kita ada. Kita juga tidak tahu nanti lebaran pada mudik, itu yang diantisipasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika proses pencairan bantuan masih dalam penyusunan juknis. Ketika nanti juknisnya selesai, maka diharapkan dapat diakses oleh masyarakat. Selain itu, menurutnya setiap Kalurahan idealnya memiliki isoter untuk berjaga-jaga ke depannya.
“Kalau dulu isoter di kalurahan itu banyak, tapi sekarang kan sudah ada pemusatan di isoter Bedoyo. Ya semoga tidak ada lonjakan lagi,” pungkasnya.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa13 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak