fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Bantuan Kepada Nelayan Terdampak Bencana Masih Gelap, Krisna Berlian: Mereka Harusnya Memiliki Asuransi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul tidak bisa menjanjikan bantuan kepada sejumlah nelayan yang merugi akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. Namun pemkab akan berusaha menerobos komunikasi dengan pihak provinsi untuk mencari skema yang pas terkait penyaluran bantuan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, untuk klaim kerusakan atau kerugian yang diderita oleh para nelayan pihaknya belum bisa berkomentar banyak. Sebab menurutnya, langkah paling tepat untuk mengantisipasi terjadinya bencana semacam itu, nelayan harusnya memiliki asuransi.

“Harapannya jika terjadi musibah dan sudah mempunyai asuransi maka kejadian seperti ini bisa langsung diklaim. Seperti kapal-kapal yang rusak maupun korban jiwa selama bukan kelalaian seseorang, kami sudah berupaya dengan mensosialisasikan program tersebut kepada nelayan,” kata Krisna, Rabu (20/03/2019).

Sebab menurutnya, pihaknya tidak mempunyai kewenangan serta anggaran untuk menangani hal tersebut. Sehingga pihaknya juga tidak bisa menjanjikan adanya bantuan kepada para nelayan.

“Kami akan berupaya dengan mengkomunikasikan permasalahan ini dengan DKP Provinsi. Akan tetap kita upayakan dengan pihak provinsi maupun pusat sekiranya ada skema yang bisa kita alokasikan kesana,” ucap Krisna.

Namun, terkait dengan sejumlah fasilitas di pantai seperti talud di Pantai Baron dan Posko Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang mengalami kerusakan, pihaknya akan mengusulkan adanya anggaran perbaikan melalui APBDP 2019. Sebab, untuk saat ini anggaran ada sudah ditetapkan.

Berita Lainnya  Kawasan Pantai Selatan Resmi Ditutup Untuk Kegiatan Pariwisata

Sementara itu, Kepala Desa Kanigoro, Suroso berharap pemerintah memberikan bantuan kepada para nelayan. Sebab mayoritas warga di wilayahnya berprofesi sebagai nelayan dan terdampak dalam bencana banjir kemarin.

“Nelayan di Pantai Ngrenehan itu warga kami semua. Kami sangat kasihan karena mereka tidak bisa mencari nafkah kalau tidak ada kapal dan perlengkapan lainnya. Kita berharap pemerintah memperhatikan para nelayan kami,” kata Suroso.

Ia menambahkan, kerugian yang diderita oleh para nelayan sendiri tergolong cukup besar. Sebab untuk satu set kapal sendiri mencapai hampir Rp 140 juta.

“Jumlah kapal milik nelayan yang hilang ada 5, kapal hancur ada 2, kapal patah ada 3. Untuk kerugian nelayan di Pantai Ngrenehan perkiraan Rp 2 milyar karena alat-alat kapal seperti jaring memang mahal,” ucap dia.

 

Berita Lainnya  Lepas Dari Siklus Lima Tahunan, Wabah Demam Berdarah Diperkirakan Tak Terjadi di Gunungkidul

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler