Sosial
Berkat Teknologi, Warga Giriharjo Kini Tak Lagi Rasakan Dampak Kemarau Panjang




Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ribuan warga di Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang saat ini tak begitu merasakan dampak kemarau panjang yang tengah terjadi. Pasalnya, di wilayah tersebut terdapat sumber mata air dari dalam gua yang mampu diangkat ke permukaan. Air itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh warga setempat dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sumber mata air tersebut terletak di Padukuhan Banyumeneng. Sesuai dengan namanya, banyu berarti air dan meneng berarti diam, wilayah itu mempunyai sumber mata air dari dalam gua. Sumber tersebut dikenal warga dengan Kali Gede.
Berpuluh-puluh tahun lamanya masyarakat memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan sehari hari. Mereka datang membawa jerigen atau alat sejenisnya dan kemudian mengusung air menuju rumah mereka.
Baru pada tahun 2015, berkat bantuan dari tim Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang memberikan bantuan berupa alat pompa air. Tak hanya itu, akademisi dari universitas papan atas tersebut juga memberikan bantuan berupa panel surya sebagai sumber listrik untuk mengaktifkan pompa air.

Instalasi pengangkat air di sumber air Goa Kali Gede
Secara teknis, air dari dalam goa kemudian disedot dan kemudian ditampung di puluhan bak yang tersebar di beberapa titik. Kini setelah berlangsung beberapa tahun, 170 kepala keluarga telah mendapatkan manfaat dari sumber mata air itu.




“Ada 20 bak satu bak mampu memuat 2000 liter air. Setiap 2000 liter itu untuk 7 kepala keluarga,” kata Kepala Desa Giriharjo, Aris Eko Widiyanto kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (27/10/2018).
Ia mengatakan, adanya teknologi yang dikembangkan di wilayahnya ini sangat membantu warganya. Adanya air yang melimpah membuat masyarakat tidak begitu merasakan dampak kekeringan yang biasanya terjadi ketika musim kemarau. Ia menambahkan, tak hanya bagi warga setempat, sumber air ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat dari luar daerah.
“Biasanya ada tanki air yang membeli di bak penampungan itu. Saat ini kan sudah dikelola oleh kelompok, jadi biayanya untuk perawatan peralatan,” imbuh dia.
Sementara itu, Sekdes Giriharjo, Muharyanto mengatakan bahwa ke depan ada rencana pengembangan wilayah. Nantinya bak penampungan akan diperbesar dengan harapan daya tampung semakin banyak.
“Baknya sudah ada yang mampu menampung 22 ribu liter dan 12 ribu liter air. Kemungkinan November akan diuji coba,” imbuh dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Sosial5 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini