Connect with us

Peristiwa

Ditinggal Istri ke Ladang, Pamin Gantung Diri

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Diduga lantaran tidak kuat menahan sakit mata yang membuat dirinya tidak bisa melihat dan beraktifitas membuat Pamin Mitro Rejo (70) warga Ngande-ande, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pamin sendiri ditemukan sudah dalam kondisi tewas tergantung di sebuah pohon yang berada pekarangan rumahnya pada Kamis (21/02/2019) sore tadi. Berdasarkan pemeriksaan dari medis dan kepolisian, korban murni meninggal lantaran jeratan seutas tali di lehernya. Sebagai informasi, Pamin sendiri merupakan korban gantung diri ketiga yang terjadi di bulan Februari 2019 yang hampir menginjak pada pekan terakhirnya.

Kapolsek Tepus, AKP Mustaqim mengungkapkan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 15.30 WIB oleh Sunasa (43), salah seorang warga setempat. Kala itu, saksi melintas di depan rumah Pamin Mitro Rejo. Akan tetapi saat berjalan, Sunasa dibuat heran dengan pandangan tak lazim di mana terdapat seperti seseorang yang tergantung.

Berita Lainnya  Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita

Untuk meyakinan pandangan itu, Sunasa berusaha mendekat untuk mengecek apa yang ia lihat. Ternyata benar adanya bahwa di lokasi tersebut telah tergantung kaku sesosok tubuh Pamin di sebuah pohon yang tumbuh tak jauh dari rumah korban. Mendapati hal tersebut, pria itu kemudian melaporkan ke warga dan dukuh setempat untuk mengkondisikan korban.

“Langsung ada warga yang lapor ke anggota polsek dan kami tindaklanjuti dengan menerjunkan anggota ke lokasi kejadian,” terang AKP Mustaqim saat dikonfirmasi.

Polisi kemudian berkoordinasi dengan tim medis untuk kemudian dilakukan pemeriksaan medis. Hasilnya tidak ditemukan unsur kekerasan pada tubuh korban sehingga disimpulkan bahwa Pamin murni meninggal lantaran jeratan sebuah tali di leher. Adapun ciri-ciri korban saat ditemukan masih utuh menggunakan pakaian. Terdapat luka jeratan dileher, lidah menjulur keluar, dan keluar cairan dari alat vitalnya. Dimungkinkan pula korban meninggal telah beberapa waktu sebelum ditemukan.

“Berdasarkan keterangan dari warga, korban diketahui menderita glukoma sehingga selama beberapa waktu terakhir tak bisa melihat. Dimungkinkan hal tersebut yang membuatnya depresi sehingga lalu memutuskan gantung diri,” imbuh dia.

Petugas dibantu warga memeriksa jenazah Pamin, korban gantung diri di Desa Purwodadi

Sementara itu, salah seorang perangkat desa setempat, Yanto mengungkapkan, jika yang bersangkutan beberapa hari lalu sebenarnya telah melakukan pengobatan atau periksa penyakit mata yang diderita. Namun entah apa yang terlintas di benak Paimin sehingga siang tadi justru nekat mengakhiri hidupnya dengan jalur pintas.

Berita Lainnya  Malam Tadi, Kecelakaan di Jalur Jogja-Wonosari Merenggut Satu Korban Jiwa

“Sekitar satu tahun yang lalu korban menderita penyakit ini dan tidak bisa melihat. Kalau informasinya tidak ada keluhan kok,” ucap dia.

Kondisi rumah korban sendiri memang saat kejadian dalam keadaan sepi. Sang istri saat itu tengah pergi ke ladang untuk melakukan aktifitas pertanian.

Ia menambahkan, aksi gantung diri di Purwodadi ini baru pertama kali di tahun 2019 dan sebenarnya sudah beberapa tahun belakangan tidak ada aksi serupa. Hal ini nantinya akan menjadi evaluasi bagi pemerintah desa Purwodadi untuk kemudian mengambil langkah antisipasi. Jangan sampai kasus semacam ini terulang dan menimpa warga Purwodadi.

“Untuk pengajian sudah rutin dilakukan. Mungkin nanti akan ada langkah antisipasi lainnya,” tutup Yanto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler