fbpx
Connect with us

Sosial

Full Gotong Royong dan Bahkan Sumbangkan Tanah, Warga Kedung Bangun Jalan Yang Sambungkan 2 Kecamatan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Apa yang dilakukan oleh ratusan warga Padukuhan Kedung 1, Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari ini patut menjadi contoh. Mereka rela membangun jalan dengan cara bergotong royong. Tak hanya dalam bentuk tenaga saja, warga setempat juga merelakan tanah pribadi untuk kemudian disumbangkan dalam pembukaan akses jalan yang bahkan mampu menghubungkan 2 kecamatan tersebut. Meski jauh dari kata ideal, jalan yang menghubungkan antara Padukuhan Kedung 1 dengan Padukuhan Grogol 2, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kepala Dukuh Kedung 1, Murni Lestari mengatakan, jalan yang dibangun oleh ratusan warga dengan kerja bakti itu memang sudah ada sejak lama. Awalnya, jalan ini digunakan sebagai akses penghubung Padukuhan Kedung dengan Padukuhan Grogol 2 dan sebagai jalan pertanian oleh warga. Namun karena kondisinya masih rusak, warga kemudian memiliki gagasan untuk dilakukan pembangunan dan pelebaran.

Berbekal dari tekat masyarakat yang mengedepankan gotong royong itu, beberapa waktu lalu akhirnya dilakukan pembangunan dan pelebaran jalan. Jalan yang semula hanya berlebar 4 meter ditambah menjadi 5 meter untuk semakin mempermudah aksesbilitas masyarakat dalam bepergian dan menuju areal pertanian. Segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembangunan jalan ini dipaparkan Musni memang berasal dari masyarakat tanpa ada campur tangan dari pemerintah.

Berita Lainnya  Pasien Positif Covid19 Sempat Lapor ke Balai Kalurahan, 4 Pamong Dikarantina Mandiri

“Kalau di sisi utara dibangun talud itu memang dari dana desa. Tapi kalau untuk pelebaran jalan ini asli dari masyarakat kami,” kata Murni Lestari, Jumat (23/11/2018).

Adapun keperdulian masyarakat dalam pelebaran jalan ini begitu luar biasa. Dalam pelebaran ini 50 cm di sisi kanan dan 50 cm di sisi kiri memotong tanah milik warga. Hibah ini dilakukan lantaran kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan jalan demi menujang segala aktifitas masyarakat. Panjang jalan yang dilakukan pembangunan dan pelebaran itu sendiri mencapai 160 meter, dari padukuhan Kedung 1 hingga ke batas Grogol 2.

“Semua ikut andil, ada sekitar 300 warga yang kerja bakti. Dari jumlah itu ada sebagian yang punya tanah dihibahkan,” imbuh dia.

Dengan kegiatan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat ini, diharapkan dari pemerintah terbuka dan kemudian tergerak untuk melakukan perbaikan jalan, dari yang semula hanya jalan tanah dan bebatuan paling tidak ada sedikit perhatian. Murni tak berharap banyak, hanya misalnya perbaikan berupa pembangunan jalan dengan cor rabat saja sudah cukup untuk warga apalagi kemudian bisa ditingkatkan hingga diaspal. Sehingga nantinya jalur ini dapat dimanfaatkan dengan lebih nyaman oleh masyarakat setempat.

Berita Lainnya  Teknologi Cold Storage Diklaim Mampu Tingkatkan Harga Jual Tangkapan Nelayan

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Rian Eko Wibowo mengapresiasi pembangunan jalur oleh masyarakat ini. Menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat ini sekaligus membuktikan bahwa gotong royong yang selama ini menjadi kekuatan utama masyarakat Gunungkidul belum sepenuhnya pudar.

Politisi muda yang kini terjun di bawah panji-panji Partai Nasdem ini menyebut, warga memang sadar bahwa akses jalan memang menjadi salah satu pilar dalam kemajuan suatu daerah. Sehingga hanya dalam waktu singkat saja, melalui peran serta seluruh warga masyarakat, pembangunan jalan bisa dilakukan dan diselesaikan.

“Terus terang saya sangat terharu dengan kebersamaan dan tekad masyarakat. Bahkan ada yang dengan sukarela menyumbangkan tanahnya tanpa syarat dan tanpa kompensasi,” urai dia.

Rian Eko Wibowo mengatakan pembangunan infrastruktur di Gunungkidul, sejak beberapa tahun belakangan ini mamang mendapat acungan jempol, tidak hanya dari masyarakat lokal saja, melainkan dari daerah lainnya. Akan tetapi, menurut Rian masih ada beberapa yang perlu diperhatikan misalnya saja daerah-daerah yang perlu dilakukan pembangunan.

Berita Lainnya  Ratusan Pasang Ajukan Nikah, Pemkab Maksimalkan Peran Kalurahan untuk Pengawasan Prokes

“Perlu adanya pendataan ulang untuk mendapatkan data valid daerah mana yang perlu pembangunan. Seperti ini harus dicontoh yaitu dengan melibatkan semua kalangan dan keaktifan masyarakat. Dengan sedikit stimulan dari pemerintah maka masyarakat akan tergugah dengan sendirinya karena memang mereka sangat membutuhkan akses jalan yang memadai,” kata dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler