Connect with us

Peristiwa

Hendak Pamit Tarawih, Ibu Dapati Putranya Gantung Diri di Dalam Kamar

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hanya berselang sehari sejak aksi gantung diri yang dilakukan oleh Syahrul Saifudin (18) warga Padukuhan Sawahan 2, RT 37 RW 06, Desa Bleberan Kecamatan Playen pada Sabtu (26/05/2018) malam lalu, kejadian gantung diri kembali terjadi. Kali ini peristiwa gantung diri terjadi di Padukuhan Gude, Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus. Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya pada Senin (28/05/2018) petang tadi.

Kapolsek Tepus, AKP Mustaqim mengatakan, aksi gantung diri yang dilakukan oleh Alip Sudawanto (40) pertama kali diketahui oleh Tuminah (75) yang merupakan ibu korban. Kala itu sekitar pukul 18.30 WIB, Tuminah hendak menunaikan ibadah Sholat sekaligus tarawih di Masjid. Saksi lantas mencari korban dengan maksud hendak berpamitan.

Berita Lainnya  Seorang Penjala Ikan Hilang di Pantai Kapen, Petugas Gabungan Temukan Senter di Tengah Laut

Tuminah sendiri sempat beberapa kali memanggil-manggil korban. Lantaran tak ada jawaban, ia lantas berusaha mencari Alip di dalam kamarnya. Saat masuk ke dalam kamar itulah Tuminah seketika lemas melihat sang putra sudah dalam posisi tergantung.

“Saksi lalu berteriak-teriak meminta pertolongan sehingga warga masyarakat setempat lalu berbondong-bondong menuju rumah korban,” beber Mustaqim, Senin malam.

Sejumlah warga lalu berinisiatif melaporkan kejadian gantung diri itu ke Polsek Tepus. Dilanjutkan Mustaqim, polisi yang mendapatkan laporan kemudian langsung menuju ke tempat kejadian bersama dengan petugas medis. Alip sendiri saat ditemukan memang sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Dijelaskan Mustaqim, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Sejumlah ciri-ciri fisik yang terjadi di tubuh Alip menunjukan tanda-tanda lazimnya korban yang meninggal karena gantung diri.

Berita Lainnya  Lagi, Pembuat Arang Dapat Tagihan Listrik Belasan Juta dari PLN

"Tidak ada unsur kekerasan di tubuh korban. Luka memar di leher karena jeratan, alat kelamin mengeluarkan air mani dan hidung berlendir," terangnya.

Disinggung mengenai dugaan penyebab korban nekat melakukan aksi gantung diri tersebut, Kapolsek mengatakan bahwa dugaan sementara korban mengalami stres. Sebab beberapa kali, dirinya sempat mengatakan bahwa ingin mengakhiri hidup dengan gantung diri.

"Sejak SMA sudah ada gejala stres. Kami menduga hal itu yang menjadi penyebabnya," pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler