fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Jelang Tahun Politik, Penceramah Diminta Tak Bahas Isu Politik Praktis

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Menghadapi tahun politik, Kementerian Agama Gunungkidul mengingatkan agar penceramah berhati-hati dalam menyampaikan materi ceramah ke masyarakat. Penceramah ataupun Khotib diharapkan dapat netral dan menjaga materi ceramahnya supaya tidak memecah belah umat.

Kepala Kemenag Gunungkidul, Sa’ban Nuroni, mengatakan sudah jauh-jauh hari pihaknya menghimbau agar penceramah ataupun khotib jangan menggunakan masjid ataupun forum keagamaan sebagai media penyampaian pandangan politis. Terlebih, saat menghadapi tahun politik seperti saat ini perlu adanya peringatan agar penceramah dapat netral saat berada diatas mimbar keagamaan.

“Termasuk saat peringatan hari besar ini kan mengumpulkan massa yang bangak, disitu memang hadir seluruh umat islam yang memang tidak sama aspirasi politiknya. Jangan sampai saat ceramah itu menyinggung hal berbau politis,” jelas Kepala Kemenag Gunungkidul, Sa’ban Nuroni, Sabtu (24/06/2023).

Berita Lainnya  Gunungkidul Mulai Panen Raya, Pemerintah Perkirakan Produksi Padi Capai 223 Ribu Ton

Menurutnya, penceramah ataupun khotib merupakan tokoh masyarakat yang seringkali diikuti oleh masyarakat setempat. Sehingga penceramah memiliki peran yang cukup penting sebagai juru bicara umat, ia berharap agar hal ini tidak dipergunakan untuk menggiring masyarakat ke aspirasi politik tertentu.

“Yahun politik itu penceramah harus netral, pesan ini kami juga sampaikan untuk pengurus masjid agar masjid tidak jadi arena politik praktis,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, masyarakat juga memiliki peran dalam pengawasan di lingkungannya masing-masing. Ketika ada penceramah yang membahas materi berbau politis disebutnya dapat segera dilaporkan ke Kementerian Agama Gunungkidul ataupun Kementerian Agama RI melalui kanal online yang disediakan.

“Ya banyak warga berkumpul saat acara keagamaan itu mungkin menjadi daya tarik bagi kontestan, tapi kita tegaskan agar masjid tidak menjadi media kampanye. Teman-trman khotib, Kyai, serta Ulama saya harap bisa mengerti,” tutup Sa’ban Nuroni.

Berita Lainnya  Proyek Pambangunan Jalan Anyar Pengganti Tanjakan Clongop, Tahun Ini Mulai Pembebasan Lahan

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler