Sosial
Ketentuan 75% Bekerja dari Rumah Tak Bisa Diberlakukan untuk Buruh
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Instruksi Bupati Nomor 443/0139 tentang Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Gunungkidul direvisi setelah dua hari berlangsung. Salahnsatu poin revisinya yakni pemberlakuan ketentuan pekerjaan di pemerintahan maupun swasta dimana pekerja 75% bekerja dari rumah (Work From Home) dan 25% bekerja dari kantor (Work From Office).
Kendati demikian, ketentuan tersebut tidak bisa dilaksanakan di sektor industrial. Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Gunungkidul, Ahsan Jihadan mengatakan, sejak awal pandemi pihaknya melakukan koordinasi dengan Disnaker DIY. Dimana pekerja di industri baik formal maupun nonformal tidak bisa sepenuhnya melakukan pekerjaan dari rumah.
“Jadi ketentuannya tetap sama seperti di awal pandemi, mereka tetap masuk kerja tapi dengan protokol ketat,” ungkap Ahsan, Rabu (20/01/2021).
Ahsan menambahkan, yang menjadi permasalahaan tidak bisa dilakukannya 75% pekerja bekerja dari rumah karena pekerja di Gunungkidul mayoritas buruh. Dimana pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah.
“Mereka pekerja di pabrik, operator mesin otomatis tidak memungkinkan pekerjaan dibawa ke rumah. Belum lagi yang sektor informal,” jelas Ahsan.
Saat dikonfirmasi Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Gunungkidul, Budiyono mengatakan, pekerja 75% bekerja dari rumah memang tidak memungkinkan di Gunungkidul. Menurutnya, jikapun ketentuan tersebut wajib dilakukan harus ada pembicaraan dari unsur pekerja, perusahaan dan pemerintah atau forum tripartit.
“Kalau langsung diberlakukan tidak bisa karena berkaitan dengan pengupahan. Pengusaha tidak mungkin memberi gaji full ketika pekerja tidak bekerja setiap hari,” tutur Budi.
Budi mengaku cukup prihatin pada masa PSTKM ini, dimana rekan sejawatnya yang bekerja di sektor informal seperti buruh bangunan, atau buruh pelayan di warung makan banyak yang dirumahkan. Mengingat saat ini kondisi ekonomi memang lesu.
“Bisa dilihat kalau sore itu, lesehan benar-benar sepi, tidak ada pembeli sama sekali, harapannya jangan lama-lama ini PSTKMnya,” pungkas Budi.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program