fbpx
Connect with us

bisnis

Kisah Pilu Pembudidaya Ikan Lele Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pembudidaya ikan lele dipusingkan dengan naiknya harga pakan dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga pakan lele disinyalir dipicu naiknya harga harga bahan baku pembuat pakan.

Ketua Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri yang bergerak di bidang budidaya lele, Kasmanto, mengungkapkan harga pakan ikan lele mengalami kenaikan belakangan ini. Bahkan hampir setiap bulan harga pakan ikan lele terus meroket. Ia juga telah mendapatkan surat edaran jika harga pakan ikan lele akan mengalami kenaikan pada akhir bulan Mei mendatang.

“Sudah banyak sekali ini naiknya, setiap bulannya hampir naik terus. Misalnya tanggal 15 kemarin ada harga pakan yang naik, sekarang juga ada, terus besoknya juga ada yang naik,” ucapnya.

Berita Lainnya  Hasil Panen Petani Surplus, Stok Pangan Gunungkidul Diklaim Aman Hingga Satu Tahun ke Depan

Ia menambahkan, dari pengalamannya ketika harga pakan mengalami kenaikan maka cenderung akan stabil naiknya dan tidak mengalami penurunan. Dalam budidaya yang dilakukannya, setidaknya untuk setiap 1.000 ekor ikan lele membutuhkan sekitar 90 kilogram pakan dari awal hingga panen. Dengan naiknya harga pakan tentu modal dalam budidaya juga akan meningkat.

“Kalau naik terus seperti ini khawatirnya banyak pembudidaya ikan lele gulung tikar,” imbuh Kasmanto.

Menurutnya, untuk menyiasati harga pakan ikan lele yang terus mengalami kenaikan perlu adanya inovasi dalam pengadaan pangan secara mandiri. Namun dalam pelaksanaannya, para pembudidaya terkendala dengan alat yang dibutuhkan untuk pengolahan.

“Kendalanya memang alat, kalau menggunakan alat zaman dulu yaitu giling daging maka hasilnya akan basah dan perlu pengering. Tapi kalau pakai alat extruder itu hasilnya sudah kering tinggal menganginkan saja,” terangnya.

Padahal, bahan dasar untuk membuat pakan ikan lele secara mandiri mudah untuk ditemukan. Ia mencontohkan bahan dasarnya seperti tepung ikan, telur invertil, tepung jagung, bakatul, tepung kedelai, tepung bulu, dan lainnya.

“Semoga pembudidaya mandiri di gunungkidul tetap semangat dan berusaha memenuhi kebutuhan  ikan lele di Gunungkidul, kita sebagai tuan harus jadi pelaku bukan penonton,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler