Budaya
Lestarikan Sandiwara Bahasa Jawa, Kelompok Seni Gelar Milangkori Festival 2023


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Seiring berkembangnya zaman, beberapa jenis kesenian eksistensinya mulai redup. Seperti halnya dengan dengan sandiwara berbahasa Jawa yang kalah pamor dengan kesenian teater lainnya. Untuk itu, kelompok seni bersama dengan pemerintah mulai menggagas program untuk melestarikan kesenian tersebut agar semakin dikenal oleh khalayak public.
Ketua Perkumpulan Seni Sandiwara Berbahasa Jawa, Hadi Sakijo mengatakan, pementasan kesenian ini yang dilombakan ini diikuti 8 kelompok. 3 dari Gunungkidul, 2 dari Sleman, dan dari Kota Yogya, Kulonprogo serta Bantul masing-masing 1 kelompok.
Kelompok-kelompok tersebut antara lain Teater K-wat dari Trirenggo Bantul, Teater Gunungsewu, Kelompok Menggleng, dan Tombo Kangen dari Gunungkidul. Kelompok Maton dan Tani Maju dari Sleman. Dari Kulonprogo ada kelompok Panterku, lantas dari Kota Yogya diwakili kelompok Wani Isin.
“Untuk pementasannya di daerah masing-masing. Agenda ini terselenggara berkat fasilitasi hibah dana Indonesiana 2022,” kata Hadi, Selasa (11/7/2023) di Wonosari.
Festival Milangkori dengan lakon “Sri Dhemek” karya Kelompok Sedhut Senut akan dipentaskan 8 kelompok tersebut mulai 12 Juli hingga 23 Juli 2023.
Sebagai puncak acara, pada 8 Agustus akan diumumkan pemenang 1, 2, dan 3 dengan hadiah yang lumayan menggiyurkan yakni juara 1 Rp 25 juta, juara 2 sebesar Rp 20 juta, dan juara 3 sebesar Rp 15 juta. Dalam kesempatan tersebut akan digelar pula pementasan Kelompok Sedhut Senut dengan lakon “Dumeh”.
Selain fasilitasi pementasan, sebelumnya Kelompok Sedhut Senut juga memberikan penguatan secara internal kepada kelompok peserta, mencakup workshop lighting, videography, digital marketing, tata bahasa Jawa dan macapat.
“Workshop yang diperuntukkan untuk umum yakni workshop seputar pameran dan ilustrasi. Untuk workshop sudah kami lakukan,” tuturnya.
Pihaknya berharap segenap agenda tersebut mampu membuka dan menuatkan jaringan antar kelomlok teater berbasis tradisi yang ada di seluruh DIY. Ia menjelaskan, untuk kegiatan yang diadakan ini mendapatkan support anggaran dari pemerintah pusat.
“Diharapkan pula mampu membangun spirit bersama dalam rangka melestarikan seni budaya khususnya penggunaan bahasa Jawa diantaranya melalui teater,” harapnya lagi.
Salah satu pelaku seni yang ikut pada kelompok teater Gunungsewu, Lukas Priyo Arintoko menyambut baik pementasan teater berbaha Jawa yang diselenggarakan.
“Workshop yang dilaksanakan Kelompok Sedhut Senut ini memberikan kami pengetahuan yang lebih jauh lagi. Beberapa materi yang disampaikan yakni pola penyutradaan, pemeranan, mendesain tempat alakadarnya yang bisa dijadikan panggung, dan lain-lain,” ucap Lukas.
“Untuk pementasan besok itu lakonnya telah ditentukan, kami hanya modivikasi dengan gaya atau konsep kami sendiri,” tutup dia.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial23 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa