Sosial
Masa Tanam Pertama, Ratusan Hektar Lahan di Gunungkidul Ditanami Kedelai
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mendorong petani untuk menanam kedelai. Tanaman kedelai sendiri dinilai sangat cocok ditanam di lahan yang tidak memiliki pasokan air berlebih. Sejumlah bantuan benih unggul pun diberikan kepada petani dengan harapan mampu meningkatkan produktifitas kedelai Gunungkidul.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan gerakan tanam kedelai di sejumlah wilayah potensi. Pada musim tanam kali ini, pihaknya menargetkan sekitar 750 hektar lahan di Gunungkidul bisa ditanami kedelai.
“Untuk masa tanam pertama ini 750 hektar. Nanti disambung tanam ke dua sekitar 4.000 hektar,” kata dia, Sabtu (09/11/2019).
Ia menjelaskan, untuk menyukseskan gerakan tanam kedelai ini, pemerintah memberikan sejumlah bantuan benih unggul kepada para petani. Dengan benih jenis hibrida ini, diyakini akan mampu meningkatkan hasil panen petani kedelai.
“Bantuan benih kedelai varitas Bio Soy untuk bisa jadi bibit lagi harapannya,” terang Raharjo.
Varietas Bio Soy sendiri telah dilakukan uji coba di Kabupaten Kulonprogo. Hasilnya pun cukup lumayan. Hal ini menjadi dasar DPP sangat optimis bahwa nantinya hasil di Gunungkidul pun tak akan jauh berbeda.
“Bisa 2 ton kalau berhasil per hektarnya, tapi rata-rata 1,4 sampai dengan 1,6 ton per hektar,” ucap dia.
Dilanjutkannya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ketika menanam kedelai. Selain kondisi tanah, sejumlah hama mengintai tanaman yang merupakan bahan baku pembuatan tempe itu.
“Ada ulat jengkal dan ulat grayak pemakan daun di umur 30 sampai 45 hari. Kemudian ada pengisap polong di umur 60 hari. Kalau musim kemarau ada lalat bibit di umur 1 sampai dengan 2 minggu setelah tanam,” terang Raharjo.
Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto berharap para petani serius dalam merawat tanaman kedelai ini. Selain varietas Bio Soy, pihaknya juga memberikan bantuan benih varietas grobogan kepada para petani.
“Harapan kita bisa panen 2 ton per hektarnya dengan harga jual sampai Rp 8 ribu per kilogram. Masalah perawatan dan pengendalian hama menjadi hal yang patut diperhatikan,” pungkas Bambang.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya