Pemerintahan
Minim Inovasi, DKP Dorong Masyarakat Tingkatkan Nilai Jual Hasil Laut
Wonosari,(pidjar.com)–Potensi perikanan di Kabupaten Gunungkidul disebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini, hasil tangkapan laut masih dijual dalam bentuk bahan pangan. Untuk itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul mendorong masayrakat untuk mengolah hasil laut menjadi sebuah olahan bernilai ekonomis tinggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan pengolahan ikan di Kabupaten Gunungkidul masih tergolong sederhana dan belum memiliki inovasi baru. Sehingga hasil laut seperti ikan hanya bernilai ekonomis rendah.
“Sebagai contohnya, ikan tertentu hanya dijadikan tepung atau pakan ikan lainnya sehingga harga jualnya sangatlah rendah,” ucap Krisna, Selasa (04/08/2020).
Melihat kondisi ini, pihaknya mendorong warga untuk lebih inovatif dalam mengolah hasil tangkapan agar bernilai jual tinggi. DKP Gunungkidul juga bekerjasama dengan Loka Riset Mekanisasi pengolahan Hasil Perikanan untuk mengolah ikan menjadi memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga kesejahteraan juga dapat meningkat kembali.
“Kita uji cobakan penggunaan alat pemindang, dengan begitu ikan tangkapan nelayan dapat diolah dan dijual dengan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan harga biasanya,” kata Krisna.
Senin kemarin, Loka Riset bersama dengan DKP menyerahkan peminjaman alat pemindang ikan ini ke kelompok Pindang Mendak Lestari. Dengan begitu, masyarakat khususnya anggota kelompok dapat mengolah ikan tangkapan dengan maskismal. Caranya, ikan dibersihkan, diberi garam dan dimasukkan ke alat pemindang tersebut.
“Terus kita dorong untuk berinovasi. Karena memang sebenarnya potensi di Gunungkidul luar biasa, untuk pemindang ini juga belum banyak dilakukan oleh masyarakat di daerah kita,” tambah dia.
Menurut Krisna Berlian sektor perikanan khususnya dalam hal pengolahan memiliki peranan penting sebagai penyumbang komoditas unggulan. Saat ini, memang diakuinya banyak yang belum maksimal lantaran adanya sejumlah hal uang dihadapi, mulai dari keterbatasan modal, kurangnya pengetahuan dan beragam hal lauinnya sehingga potensi yang ada masih belum dioptimalkan.
“Makanya kita berikan pendampingan dan arahan untuk pengoptimalan potensi di tengah kekurangan dan kendala yang dihadapi,” tutupnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini