Info Ringan
Olahan Lobster Segar Gunungkidul Diminati Wisatawan Mancanegara

















Tepus,(Pidjar.com)–Berbicara tentang Kabupaten Gunungkidul tentunya yang seketika muncul adalah daya tarik obyek wisatanya. Akan tetapi sebenarnya tidak hanya itu. Olahan makanan dari komoditas laut pun juga sangat menggugah niat orang luar untuk berkunjung ke Gunungkidul. Salah satunya adalah olahan lobster, makanan ini banyak diminati oleh para wisatawan.
Meski memiliki nilai ekonomi yang tinggi, akan tetapi olahan lobster selalu dicari oleh para pelancong. Bahkan olahan tersebut tidak hanya terkenal di lokal saja, sejumlah wisatawan asing pun juga banyak yang mencari olahan laut itu.
Seperti yang dilakukan oleh Rujiman (48) warga Dusun Pule Gundes 1 RT 04 Rw 09, Kalurahan Sidoharjo, Kepanewon Tepus. Ia mengolah lobster menjadi berbagai jenis masakan seperti saus tiram dan asam manis.
Saat ini lobster sedang mudah diperoleh, biasanya Rujiman mengambil dari dari nelayan setempat atau pengepul di pantai lain yang kemudian ditampung di aquarium miliknya.



Jenis lobster yang diolah adalah jenis lobster merah batu, lobster hitam pasir, lobster bambu, dan lobster mutiara. Ia memiliki rumah makan bernama Jogo Segoro yang berada di Pantai Ngandong, Sidoharjo, Tepus.
“Saya biasa cari sendiri dulu karna saya juga punya kapal. Kalau lagi sepi baru saya cari di pengepul pantai sebelah habis itu saya tampung di aquarium saya. Jadi mereka bisa milih sendiri, ambil sendiri. Itu lebih menarik dan menyenangkan” kata Rujiman, (07/11/2020).
Cara pengolahannya pun cukup sederhana karena lobster segar memiliki rasa manis ya khas dan daging yang tebal. Hanya direbus saja sudah bisa dijadikan lauk makan. Sedangkan untuk asam manis dan saus tiram bumbunya cukup standar hanya bumbu rempah komplit, gula, garam, penyedap rasa, ditambah saus dan kecap sesuai dengan selera.
“Karna lobster itu udah manis ya jadi direbus aja udah enak. Kalau bakar cuma bawang putih, garam sama jeruk ditambah kecap. Masak lainnya cuma bumbu standar aja” ujar Rujiman.
Tak tanggung-tanggung konsumennya sendiri datang dari luar negeri seperti Australia, Prancis, Jepang, dan Cina. Mereka memiliki permintaan yang berbeda-beda. Untuk wisatawan Australia dan Prancis lebih banyak meminta untuk dimasak asam manis sedangkan wisatawan asal Jepang dan Cina lebih sederhana, hanya direbus. Tetapi karena pandemi ini wisatawan mancanegara tidak ada sama sekali.
“Kalau asal Australia sama Prancis biasanya lebih suka di asam manis. Kalau Jepang sama Cina lebih simpel kadang cuma di rebus atau mereka biasa bawa sashimi terus mereka file sendiri. Tapi gara gara corona ini kita gak terima tamu luar sama sekali” ujarnya.
Untuk menikmati lobster sendiri wisatawan lokal dapat merogoh kocek sebesar Rp 500.000 hingga Rp 550.000 per kilogram. Berbeda untuk wisatawan luar negeri dibandrol mulai harga Rp 800.000/kg. Sesuai dengan harga ekspor dan standar rumah makan yang ia miliki yakni memesan minimal 500gram.
“Kita menyesuaikan harga ekspor ya, jadi kalau lokal mulai 500 sampai 550. Kalau luar harganya mulai 800. Tapi beda lagi kalau jenis mutiara karena susah nyarinya” ujarnya. (DINA KAMILA)














-
Info Ringan3 minggu ago
Tujuh Bahan Alami sebagai Pencerah Leher
-
Info Ringan3 minggu ago
Enam Tanaman Pakis Cantik untuk Taman
-
Info Ringan6 hari ago
Tujuh Fakta Baik Buah Naga Merah
-
Uncategorized2 hari ago
Enam Keuntungan Memelihara Kucing
-
Info Ringan2 minggu ago
Delapan Manfaat Kandungan AHA dalam Skincare
-
Info Ringan1 hari ago
Enam Kandungan Baik dari Kecubung
-
Info Ringan4 minggu ago
Tips Mengatasi Komedo Area Kulit Wajah
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Penyebab Nyeri pada Kepala
-
Info Ringan1 minggu ago
Tujuh Jenis Sup Khas Indonesia
-
Info Ringan3 minggu ago
Empat Alat Kecantikan yang Tidak Seharusnya Dipakai Bergantian
-
Info Ringan6 hari ago
Enam Tips Merawat Kulit Wajah Berminyak
-
Info Ringan2 hari ago
Lima Jus Pendetox Tubuh