Peristiwa
Operasi Patuh Progo Dimulai, Pengendara di Bawah Umur Jadi Sasaran Tilang
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Polres Gunungkidul menyatakan kesiapannya dalam menggelar Operasi Patuh Progo 2018. Pelanggar lalu lintas kasat mata menjadi target pihaknya dalam penindakan. Operasi sendiri bakal dilaksanakan selama 2 minggu kedepan mulai hari ini sampai dengan 9 Mei mendatang. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kenyamanan pengendara dan menekan kecelakaan lalu lintas yang selama ini terjadi.
Operasi Patuh Progo 2018 dimulai dengan mengadakan apel gelar pasukan yang dipimpin oleh Wakapolres Gunungkidul, Kompol Verena Sri Wahyuningsih di Halaman Mapolres Gunungkidul. Turut dihadiri pula oleh perwakilan Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul, TNI, dan sejumlah elemen masyarakat. Dalam sambutannya, pihak kepolisian mengelar operasi patuh ini dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan.
“Pelanggaran kasat mata akan kami tindak dengan tegas, baik itu roda empat dan roda dua. Sesuai temanya Operasi Patuh, kita akan membuat masyarakat patuh terhadap lalu lintas,” kata Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Mega Tetuko.
Secara teknis, Mega mengatakan para pelanggar lalu lintas akan dikenakan sanksi berupa tilang. Nantinya mereka yang bakal ditilang yakni pelangaran kasat mata seperti melawan arus, terpengaruh obat-obatan dan anak-anak dibawah umur.
“Berdasarkan riset, sejumlah perlanggaran itu menjadi penyumbang terbesar penyebab terjadinya kecelakaan,” imbuh dia.
Ditambahkan Mega, pihaknya saat ini fokus dalam penindakan terhadap anak yang masih dibawah umur. Pasalnya, tak sedikit anak-anak yang sudah nekat berkendara padahal belum cukup umur untuk memiliki izin. Untuk itu, polisi mulai mengimbangi dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang pemahaman kepada siswa terkait keselamatan berkendara.
“Sosialisasi itu tidak hanya waktu operasi patuh saja. Sebelum-sebelumnya sudah itu. Saat ini yang akan kita sentuh itu orang tuanya,” imbuh dia.
Mega melanjutkan, pihaknya akan berusaha memberikan pemahaman kepada orang tua yang tetap mengizinkan anak mereka mengedarai sepeda motor meski belum memiliki SIM. Anggota kepolisian akan mengarahkan agar anak berangkat sekolah mengendarai alat transportasi yang lebih aman.
“Kalau di luar negeri, skateboard dan sepatu roda itu menjadi alat transportasi alternatif. Tapi kalau di Gunungkidul mungkin tidak lazim, salah satu yang realistis adalah sepeda,” lanjut Mega.
Pihaknya menghimbau kepada para orang tua untuk memberikan bimbingan kepada anak. Sebab keselamatan lalu lintas itu bukan hanya tugas kepolisian.
“Bisa sebenarnya orang tua antar jemput. Jangan terlalu memanjakan anak, ketika ada rezki jangan langsung diberikan motor. Butuh kesadaran orang tua juga untuk keselamatan ini,” pungkas Mega.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials