fbpx
Connect with us

Sosial

PKH Cair Massal, Telur Ayam Ganti Harga

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak beberapa waktu terakhir ini, harga telur mengalami kenaikan yang signifikan. Per kilogramnya, harga telur telah menyentuh angka lebih dari Rp 30.000. Kenaikan harga telur sendiri tidak terlepas dari peningkatan permintaan terhadap telur pada akhir tahun ini yang mengikuti cair massalnya sejumlah program bantuan pemerintah.

Di sejumlah pasar, harga telur bahkan telah menembus angka Rp 34.000 per kilogram. Adapun harga telur ayam ras saat normal diketahui berkisar antara Rp 22.000 hingga Rp 25.000 per kilogramnya.

Salah seorang peternak ayam petelur, Subandi, warga Kapanewon Semanu mengungkapkan, kenaikan harga telur ini dipengaruhi karena stok dan permintaan dari supplier yang cukup banyak. Dengan kapasitas produksi yang normal, permintaan yang besar ini berujung pada kenaikan harga.

“Jadi kalau permintaan banyak dan stoknya terbatas, ya biasanya harga pasti naik,” kata Subandi saat dihubungi, Rabu (29/12/2021).

Faktor permintaan yang banyak sendiri menurutnya dipengaruhi oleh pencairan sejumlah program bantuan dari pemerintah sepeti bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maupun sembako. Sehingga kemudian, tingkat konsumsi masyarakat terhadap telur, yang merupakan salah satu komoditi protein utama mengalami peningkatan signifikan.

Berita Lainnya  Gelar Seni dan Budaya HUT Gunungkidul, Hiburan Gratis Untuk Rakyat Digelar Hingga Sabtu Mendatang

“Biasanya satu bulan cuma keluar 200 ribu untuk per satu penerima bantuan ini, tapi kemarin ini ada yang langsung dapat empat bulan sejumlah 800 ribu, jadinya permintaan tinggi sekali,” jelas Subandi.

Adanya kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat aktifitas para pelaku usaha terutama kuliner sudah mulai beraktifitas seperti normal. Hal tersebut juga menjadi faktor bertambahnya jumlah permintaan telur.

“Aktifitas pabrik roti, pariwisata, hotel-hotel sudah mulai kembali normal,” imbuhnya.

Selain itu, Subandi juga mengungkapkan, beberapa waktu ketika harga pakan naik, banyak peternak yang berhenti beroperasi maupun gulung tikar akibat sudah tidak mampu melanjutkan usahanya. Hal itu mengakibatkan produksi telur pun menjadi berkurang.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, meningginya biaya operasional peternakan ayam petelur sendiri membuat 20 persen sampai 30 persen peternak gulung tikar.

Berita Lainnya  Dihempas Ombak Besar, Tiga Wisatawan Terseret Hingga ke Tengah Laut

“Semoga ini bisa menjadi titik kebangkitan sektor peternakan telur yang sejak beberapa waktu lalu mengalami kelesuan,” sambung dia.

Sementara itu Kepala Seksi Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto mengungkapkan, dalam pemantauan yang dilakukan di sejumlah pasar di Gunungkidul, salah satu komoditi yang mengalami kenaikan paling signifikan memang adalah harga telur ayam. Dalam pemantauannya, harga telur sendiri masih dinamis. Di mana pada hari ini, harga sudah mengalami penurunan.

“Per hari ini kelihatan sudah agak mendingan, kemarin harganya sampai Rp 34 ribu per kilo, kalau sekarang sudah turun menjadi Rp 32 ribu per kilo,” jelas Sigit.

Meskipun demikian menurut Sigit, angka tersebut masih terbilang cukup tinggi. Di mana sebelumnya harga telur pada situasi normal hanya berkisar Rp21.000 sampai Rp22.000 per kilo.

Berita Lainnya  Serba-serbi Upacara HUT RI di Gunungkidul, Dari Nyebur Sungai Hingga Adu Kostum Unik

Menurut Sigit untuk tahun ini kenaikan harga paling tinggi daripada tahun sebelumya, dikarenakan berbarengan dengan turunnya dana PKH sehingga permintaan dari masyarakat mengalami peningkatan secara drastis.

Sigit juga menyampaikan, terkait dengan melonjaknya harga telur di Pasaran pihaknya masih terus memonitoring di pasar-pasar dan di Distributor. Selain itu pihaknya juga masih terus melakukan upaya-upaya untuk menekan kenaikan harga telur dan bahan-bahan pokok lainnya.

“Kita selalu memonitoring setiap hari. Untuk stok pasti aman dan tentunya kami berharap harga akan cepat kembali normal,” tutupnya. (Wulan)

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler