Info Ringan
Sepuluh Jajanan yang Bisa Ditemui Di Pasar Beringharjo




Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pasar legendaris ini memang terkenal sebagai tempat membeli batik murah. Namun, sebenarnya tidak hanya batik yang dapat ditemui di pasar yang mulai berdiri pada 1925 ini. Di luar dan dalam Pasar Beringharjo, Anda dapat menemukan berbagai makanan lezat, mulai dari makanan berat hingga jajanan pasar. Ingat, tanyakan dulu harga dan jangan ragu untuk menawar jika Anda merasa harganya terlalu mahal. Berikut sepuluh kuliner tradisional yang bisa disantap saat Anda berkunjung ke Pasar Beringharjo yang drangkum dari berbagai sumber. Selamat mencari!!
Sup Kembang Waru Beringharjo
Makanan ini bisa dibilang langka penjual karena umumnya hanya disajikan saat ada acara pernikahan di Kota Yogyakarta. Namun, kini Anda dapat menikmatinya di Pasar Beringharjo, tepatnya di food court lantai dua. Tampilannya bening dengan isian wortel, buncis, tetelan daging, atau ceker ayam. Ada tambahan siomay bungkus dadar yang berbentuk bunga, yang oleh penduduk setempat disebut siomay kembang waru. Dari situlah nama sup ini berasal.
Kue Kipo
Kue ini merupakan salah satu kue khas dari Kotagede. Bentuknya pipih panjang berwarna hijau dengan ukuran sebesar jempol. Kabarnya, nama kipo sendiri berasal dari singkatan “iki opo? kerap digunakan untuk menanyakan kue ini. Karena seringkali ditanyakan seperti itu, nama kipo pun digunakan. Kue kipo sendiri dibuat dari bahan kelapa parut dan gula merah, dan dibungkus kulit yang seolah terbuat dari tepung ketan. Rasanya gurih legit dan saat digigit memberikan sensasi kenyal. Sayangnya, kue kipo hanya dapat bertahan 24 jam karena bahannya yang alami dan tanpa pengawet.
Soto Pithes




Saat menjelajahi Pasar Beringharjo, jangan lupa mampir ke Soto Pithes Bu Sutri Riwet. Soto ini lain dari yang lain karena bumbunya berasal dari kuah yang disiram ke atas nasi dan tauge. Bumbu dapur, gula jawa, kecap setengah botol, dan penyedap rasa menimbulkan rasa segar pada kuahnya yang berwarna kecokelatan ini. Jika Anda memesan soto dengan rasa pedas, maka sang penjual akan melumat (mites) cabai rawit di bibir mangkok. Sebagai teman makan, ada pilihan peyek, keripik, dan kerupuk kecil. Jangan lupa juga memesan segelas wedang kolang-kaling yang dapat disajikan dingin atau panas sesuai pilihan.
Pecel Urap
Anda bisa mencicipi pecel urap di pelataran depan Pasar Beringharjo. Penyajiannya pun bukan dengan piring, melainkan mangkuk yang terbuat dari daun pisang yang disebut pincuk. Pecel ini berisi aneka macam sayuran, seperti bayam, tauge, hingga sawi, kemudian di atasnya diberi siraman bumbu kacang. Sebagai pelengkap, Anda bisa menambahkan tahu dan tempe bacem atau tempe gembus. Untuk teman makan siang, silakan pesan seporsi sego pincuk (nasi pecel) yang nikmat.
Mi Pentil
Mi berukuran kecil ini terbuat dari tepung tapioka, karena itu teksturnya pun kenyal. Ukurannya lebih kecil dari mi pada umumnya. Jika mi biasa dihidangkan dengan siraman kuah atau digoreng, maka mi pentil dimasak polos tanpa bahan-bahan tambahan lain, hanya diberi bawang putih, kemiri, dan garam. Saat disajikan pun, hanya diberi taburan bawang goreng dan sambal mentah yang diaduk menjadi satu dengan mi. Namun, jika Anda merasa mi saja kurang, Anda tinggal tambahkan gorengan.
Pecel Lontong Mbak Sri Cilik
Meskipun banyak penjaja pecel, pecel lontong ini cukup ramai pembeli. Lokasi jualannya pun mudah dicari karena terdapat di depan pintu gerbang Pasar Beringharjo. Keunikannya adalah disajikan dengan lontong atau bakmi. Ada tiga sayuran yang dapat Anda nikmati, yaitu daun pepaya, bayam, dan daun turi. Sebagai tambahan, Mbak Sri juga menyediakan lauk lain, mulai dari sate hingga baceman.
Legomoro
Asal kue ini sama seperti kue kipo, yaitu Kotagede. Terbuat dari beras ketan, daging sapi, dan santan dengan campuran bawang merah, bawang putih, ketumbar, salam, laos, dan gula. Bentuknya mirip lemper karena dibungkus dengan daun pisang, tapi ukurannya lebih kecil. Rasanya gurih karena campuran antara santan dengan daging yang dibumbui. Legomoro sendiri memiliki filosofi yaitu saat datang ke sebuah acara, hati haruslah ikhlas. Filosofi ini diambil dari penggalan kata lego (lega) dan moro (datang). Oleh karena itu, makanan ini kerap disajikan dalam acara-acara khusus, seperti upacara adat atau hajatan.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi